solo

Pemkab Sukoharjo cek infrastruktur daerah terdampak banjir

Minggu, 19 Februari 2023 | 12:14 WIB
Arsip. Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat menyerahkan bantuan logistik pada warga terdampak banjir. (Wahyu imam ibadi)

HARIAN MERAPI - Pemkab Sukoharjo inventarisir infrastruktur terdampak banjir. Pendataan dilakukan dengan pengecekan langsung ke lapangan untuk mengetahui kondisi sebenarnya setelah banjir surut. Penanganan berupa perbaikan akan dilakukan menyesuaikan dengan kewenangan kepemilikan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo Widodo, Minggu (19/2/2023) mengatakan, belum menerima laporan adanya kerusakan parah dampak dari bencana alam banjir besar akibat luapan Sungai Bengawan Solo.

Namun demikian, Pemkab Sukoharjo sudah meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk menginventarisir dampak banjir terhadap kondisi infrastruktur pemerintah.

Baca Juga: Masyarakat diimbau cek kesehatan minimal satu tahun sekali, ini pentingnya menurut dokter

Inventarisir dilakukan dengan pendataan dan pengecekan langsung melihat kondisi infrastruktur seperti jalan, jembatan, talud dan lainnya hal ini untuk memastikan ada tidaknya kerusakan yang disebabkan banjir besar luapan Sungai Bengawan Solo.

Pemkab Sukoharjo juga meminta kepada pemangku wilayah setempat seperti camat, lurah dan kepala desa untuk ikut aktif memantau dan melaporkan kondisi infrastruktur pasca banjir.

"Setelah didata dan dicek lapangan. Apabila ada kerusakan parah akibat banjir atau bencana alam lainnya maka akan segera dilakukan penanganan," ujarnya.

Baca Juga: Liga Italia, AC Milan tundukkan Monza 1-0 berkat gol semata wayang Messias

Widodo mengatakan, dalam penanganan infrastruktur rusak akibat bencana alam seperti banjir harus dipastikan lebih dahulu kewenangan. Hal ini penting untuk memastikan siapa yang berhak melakukan penanganan perbaikan apakah pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah daerah atau cukup pemerintah desa saja.

Tahapan selanjutnya setelah diketahui kewenangan maka dilakukan perhitungan kebutuhan anggaran. Sebab dimungkinan dalam penanganan perbaikan infrastuktur seperti jalan, jembatan dan talud akibat bencana alam sangat besar.

Anggaran dimulai dari bawah tingkat desa apabila tidak mencukupi maka bisa dimintakan ke daerah, kemudian naik ke provinsi dan terakhir ke pusat. Penanganan perbaikan juga dilihat dari kondisi kerusakannya.

Baca Juga: Akibat gempa Turki, dua WNI yang sebelumnya dilaporkan hilang ditemukan meninggal di Diyarbakir

"Apabila memang rusak parah dan sangat darurat maka bisa segera diperbaiki sementara karena bersifat kedaruratan. Atau langsung diperbaiki total dengan melihat kemampuan anggaran," lanjutnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukoharjo Bowo Sutopo Dwi Atmojo mengatakan, DPUPR Sukoharjo sudah menerjunkan tim pemantau melihat kondisi infrastruktur daerah pasca banjir luapan Sungai Bengawan Solo. Petugas lebih dahulu memantau kondisi jalan mengingat banyak titik terendam air hampir semalam.

Kondisi jalan tergenang air dikhawatirkan bisa rusak. Selain karena banjir, kerusakan juga disebabkan karena banyaknya kendaraan yang melintas sehingga membuat aspal cepat mengelupas.

Halaman:

Tags

Terkini