HARIAN MERAPI - Batik tulis selama ini menjadi salah satu kerajinan asli dari wilayah DIY termasuk di Kabupaten Bantul.
Meskipun saat ini banyak munculnya batik cap atau batik printing namun batik tulis tetap menjadi produk unggulan.
Namun keberadaan batik tulis dengan motif tradisional membuat kerajinan tersebut kelihatan monoton.
Baca Juga: Obsesi Pusat Desain Industri Nasional Dukung Yogya Menuju Pusat Fesyen Dunia
Untuk itulah seorang pemuda Akhyar Muzaki warga Giriloyo RT 03 Kalurahan Wukirsari Kapanewon Imogiri Kabupaten Bantul membuat batik tulis wajah sejak tahun 2013 yang saat itu ia masih berusia 24 tahun.
"Selama ini ibu saya dikenal sebagai pembatik motif klasik kraton. Untuk itu saya merespons batik ibu saya dengan dengan dikembangkan menjadi batik kontemporer dengan membuat batik wajah," ujar Akhyar Muzaki saat ditemui di workshop batik Sidomukti di Giriloyo Wukirsari Imogiri Bantul, Selasa (7/2/2023).
Saat itu, bapak 3 anak lulusan SMAN 1 Imogiri tersebut awalnya hanya mencoba-coba. Setelah ditekuni dan dicoba berulang kali akhirnya berhasil.
Baca Juga: Parangkusumo Fashion Week, jadi ajang Kabupaten Bantul menuju kota kreatif dunia
Ia pun mampu membatik tokoh-tokohnya nasional seperti Gus Dur, Menteri Airlangga Hartanto sampai tokoh Mr Bean.
Dengan dibantu lima pekerja, Akhyar mampu memproduksi sebanyak 30 sampai 40 batik tulis wajah dengan harga mulai Rp 750 ribu sampai Rp 2 juta.
Tak hanyalah dijual di wilayah DIY namun juga dari berbagai kota di Indonesia bahkan sampai Papua.
Untuk pemasangan, lelaki ramah ini melakukan melalui teman-temannya dan belum melakukan secara online.
Baca Juga: Post Tour ATF 2023 di Bantul, delegasi Malaysia: Menambah referensi anyar bagi wisatawan
"Kami belum melakukan pemasaran online. Maklum di sini termasuk pegunungan yang sinyalnya sudah," terangnya.
Selama ini Akhyar mengaku belum bisa berproduksi dalam skala besar karena masih dikerjakan secara manual.