HARIAN MERAPI - Siapa tak kenal Yogyakarta sebagai salah satu pusat batik di Indonesia ? Kabupaten Sleman yang menjadi bagian dari wilayah geografis dan kultural Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tengah mengembangkan batik yang menjadi produk unggulan dan branding Kabupaten Sleman.
Bupati Sleman Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo mengungkapkan programnya mengembangkan batik sebagai produk unggulan dan untuk branding Kabupaten Sleman, yaitu batik Sinom Parijotho Salak. Hal itu disampaikannya saat presentasinya di hadapan Tim Juri Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2023 beberapa waktu lalu.
Bahkan untuk meyakinkan tim juri Kustini tidak saja menyampaikan prestentasi, tetapi juga menggelar sejumlah batik Sinom Parijotho Salak. Sampai-sampai ada anggota tim juri berkomentar Ruang Rapat PWI Pusat di Kebun Sirih, Jakarta Pusat, telah berubah menjadi “butik”.
Baca Juga: Berangkat Wajib Militer, Nam Joo-yuk Diterima di Pasukan Polisi Militer
Akhirnya, Bupati Sleman Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo menjadi salah seorang yang terpilih mendapatkan Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2023 dari 10 bupati/wali kota penerima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat tahun ini.
Kustini telah berhasil mengembangkan batik khas Sleman dengan memanfaatkan kearifan lokal, yaitu batik Sinom Parijotho Salak, tidak saja di tingkat nasional tapi juga internasional. “Batik Sinom Parijotho Salak adalah inovasi batik Sleman berbasis kearifan lokal,” jelas Kustini yang tampil mengenakan batik tersebut saat presentasi.
Kustini menjelaskan perjalanan panjang pencarian batik Sinom Parijotho Salak sampai menjadi terkenal seperti sekarang. Saat dirinya menjadi Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Kabupaten Sleman 2010-2021, muncul keinginan untuk menciptakan batik khas Kabupaten Sleman.
Baca Juga: Meriahkan 1 Abad Nahdlatul Ulama, 12 Ribu Nadliyin Purwakarta Ikuti Long March
Keinginan Dekranasda Kabupaten Sleman mendapat dukungan dari Bupati Sleman H. Sri Purnomo, M.Si (periode 2010-2015 dan 2016 -2021) , yang tidak lain suami Kustini. Maka, digelarlah lomba desain batik Sleman tahun 2012.
“Tujuan lomba ini adalah untuk menggali potensi desainer-desainer batik dalam menggali motif-motif batik yang bersumber pada kekayaan alam dan budaya Kabupaten Sleman,” jelas Kustini.
Lomba itu berhasil menjaring 10 finalis. Kemudian dipilih dua desain motif sebagai pemenangnya. Kedua motif desain itu adalah Parijotho yang dibuat oleh Susilo Radi Yuniarto dan desain motif Salak oleh Isdianto.
Baca Juga: Ricky Rizal Bakal Jalani Sidang Vonis pada 14 Februari 2023

Artikel Terkait
Berikan keterampilan membatik bagi pelajar, Dusun Gunting Pandak Bantul luncurkan Edu Wisata Batik Cilik
Angels Community angkat batik Jogja bisa mendunia
Keren, pemain NBA Justin Holiday bangga kenakan batik Indonesia
Vespa Batik Special Edition padukan pesona budaya Indonesia dan Italia
Bupati Sleman Kustini raih Anugerah Kebudayaan PWI 2023, presentasinya meyakinkan tim juri