Gaet Remaja, Sinar Abadi Batik Ciptakan Motif Kekinian

photo author
- Rabu, 2 Februari 2022 | 18:45 WIB
Agus Faturrohman menunjukkan batik andalan Sinar Abadi  (Foto: Amin Kuntari)
Agus Faturrohman menunjukkan batik andalan Sinar Abadi (Foto: Amin Kuntari)

 

KULON PROGO, harianmerapi.com - Meski sudah diakui dunia sebagai salah satu kekayaan budaya Indonesia, namun hingga kini peminat batik masih didominasi orang tua dan orang dewasa. Produsen batik pun harus bekerja keras menggaet pasar para remaja dengan menciptakan motif-motif yang kekinian.

Di Kulon Progo, cukup banyak produsen batik yang memiliki produk-produk unggulan. Mereka bersaing secara sehat, menarik minat konsumen Kulon Progo dari berbagai daerah di seluruh Indonesia bahkan konsumen mancanegara. Salah satunya adalah Sinar Abadi Batik, produsen batik dari Ngentakrejo, Lendah.

Pemilik Sinar Abadi Batik, Agus Faturrohman menyampaikan, produksi batik yang kini dipegangnya berawal dari langkah otodidak keluarga pada tahun 2008. Seiring berjalannya waktu, usaha tersebut berangsur-angsur meningkat dan diminati pasar hingga bisa eksis sampai sekarang.

Baca Juga: Puan Maharani : Evaluasi PTM dengan Prioritaskan Kesehatan Anak

"Kemunculan motif geblek renteng khas Kulon Progo pada 2012 menjadi puncak kejayaannya usaha kami. Omset kami meningkat tajam, bahkan produk-produk Sinar Abadi berhasil dikenal luas," kata Agus, saat menerima kunjungan wartawan anggota Paguyuban Wartawan Kulon Progo (PWK) bersama Dinas Kominfo Kulon Progo, baru-baru ini.

Dengan dibantu 20 karyawan, Sinar Abadi Batik mampu menjual 1.000 hingga 1.500 lembar kain batik per bulan. Namun sayang, pandemi Covid-19 yang melanda dunia juga Indonesia memukul usahanya hingga jumlah penjualan turun menjadi sekitar 300 lembar per bulan.

"Beruntung, sekarang ini penjualan batik sudah mulai pulih di angka 600 lembar per bulan," ucapnya.

Baca Juga: 'Lupa Nama Ingat Rasa' Sebuah Lagu yang Bercerita Tentang Cinta tak Terbalas

Ditanya terkait harga, Agus menyebut produk Sinar Abadi Batik berkisar Rp 100.000 hingga Rp 250.000 per lembar. Meski demikian, ada juga batik kelas premium dari produsen ini yang dipasarkan dengan harga mencapai Rp 1 juta.

Agus berpendapat, kelemahan pasar batik saat ini adalah hanya diminati oleh kaum dewasa dan orang tua. Peminat batik dari kalangan remaja masih sangat minim sehingga pihaknya harus bekerja keras dalam menggaet pasar generasi muda.

"Salah satunya dengan menciptakan motif-motif baru yang bisa masuk ke kalangan anak muda seperti motif kontemporer, melodi, abstrak dan komunitas," urainya.

Baca Juga: Istri Histeris Pergoki Suami Bunuh Diri di Gunungkidul: Penyebab Gantung Diri Masih Misterius

Selain motif abstrak kontemporer, Sinar Abadi Batik juga menciptakan warna yang dinamis dan motif kekinian untuk menarik kaum muda. Dengan bangga, Agus pun menunjukkan motif galaran dan gringsing yang unik dan menarik.

"Motif ini peninggalan leluhur sini, saya ingin melestarikan, ternyata banyak yang berminat membeli batik motif ini," tambahnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Kulon Progo Salurkan Bantuan Alsintan

Selasa, 27 Mei 2025 | 20:00 WIB
X