KONON karena kerap mengenakan kain Gringsing Syekh Maulana pun mengajarkannya kepada penduduk untuk membuat kain Gringsing.
Daerah tersebut bernama Pegringsingan, Desa Tengahan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem.
Batik Gringsing merupakan salah satu batik klasik yang sarat akan makna. Menurut Serat Pararaton batik Gringsing dipercaya menjadi salah satu batik tertua.
Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 11: Salah Tingkah di Depan Istri
Terdapat beragam motif batik yang tersebar di berbagai daerah. Adapun beberapa jenis motif ini di antaranya adalah batik Gringsing ceplok bintang, lung kembang, dan ceplok kembang.
Batik Gringsing ceplok bintang dipercaya mulai berkembang pesat pada tahun 1930. Ragam hias berupa burung prenjak, bunga teratai, kupu-kupu, buketan, daun kapas, kawung, dan kopi pecah.
Batik jenis Gringsing ceplok dimaknai sebagai harapan akan keselamatan hidup dengan terhindar dari berbagai kesulitan.
Baca Juga: Wanita Korban Pembunuhan Memberi Petunjuk
Batik Gringsing lung kembang memiliki dua variasi yaitu lung talas dan lung kembang. Pohon talas menjadi inspirasi pada penciptaan variasi lung talas. Sedangkan lung kembang terinspirasi dari bunga merambat dengan enam kelopak bunga.
Motif lung kembang dimaknai sebagai wujud kebahagiaan. Selain itu bermakna memiliki kemampuan untuk mengalahkan kejahatan.
Batik Gringsing ceplok kembang memiliki motif berupa burung perkutut, bunga, dan daun kuncup. Adapun warna yang biasa digunakan pada motif tersebut adalah merah, biru, hijau, ungu, dan oranye. Batik Gringsing Ceplok kembang dimaknai sebuah kebaikan akan mampu mengalahkan kejahatan.
Baca Juga: Hantu Jamu Gendong Gentayangan di Jembatan Tempat Ia Dibunuh Preman
Keunikan kain Gringsing mengilhami penciptaan tari batik Gringsing yang menjadi tarian khas Kabupaten Batang. Tarian tersebut diilhami dari keberadaan motif batik Gringsing yang mengandung filosofi keseimbangan, kemakmuran, dan kesuburan.
Tarian batik Gringsing menampilkan penari cantik yang mengenakan batik gringsing beserta selendang batik gringsing untuk menari. Motif batik yang biasa digunakan dalam menari motif gringsing seperti sisik, buketan, dan moto ikan.
Adapun tari simo gringsing terinspirasi Syekh Maulana yang juga dikenal dengan nama Ki Ageng Gringsing. Karena kesaktiaanya dapat berubah menjadi simo (harimau) kemudian mengilhami dalam penciptaan tari simo Gringsing. Tari simo gringsing kerap di pentaskan dalam acara ceremonial masyarakat Batang.