jawa-tengah

DKK Sukoharjo waspadai penyebaran Leptospirosis di tengah kerawanan banjir

Minggu, 11 Desember 2022 | 06:30 WIB
Ilustrasi: Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat melihat tumpukan sampah di pintu air Sungai Siluwur di Desa Tegalsari, Kecamatan Weru. (Dok. Pemkab Sukoharjo)


HARIAN MERAPI - Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo mewaspadai penyebaran penyakit leptospirosis ditengah kerawanan bencana alam banjir.

Kewaspadaan dilakukan mengingat kasus leptospirosis tinggi dan sudah ada temuan warga meninggal dunia akibat tertular penyakit tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo Tri Tuti Rahayu, Sabtu (10/12) mengatakan, setiap tahun DKK Sukoharjo selalu menemukan penyebaran penyakit leptospirosis disejumlah wilayah dengan angka kasus bervariasi.

Baca Juga: Petung Jawa weton Senin Pahing 12 Desember 2022, kekuatan ada di jari tangan

Bahkan dalam kasus tersebut juga ditemukan kasus warga meninggal dunia akibat tertular leptospirosis.

Penularan kasus leptospirosis diwaspadai DKK Sukoharjo disemua wilayah. Termasuk ditengah kerawanan bencana alam banjir saat musim hujan seperti sekarang.

"Tetap kami waspadai. Sebab kasus leptospirosis selalu ditemukan setiap tahun dan kami juga mewaspadai penyebaran leptospirosis ditengah kerawanan banjir. Kondisi cuaca hujan seperti sekarang ikut berpengaruh," ujarnya.

Baca Juga: Kisah misteri pencuri burung murai batu hutan milik Mbah Karso, hanya duduk tak berdaya di bawah pohon gayam

DKK Sukoharjo sudah turun melakukan pemantauan dan pemeriksaan terhadap warga terdampak banjir disejumlah wilayah. Hasilnya diketahui tidak ada temuan kasus penularan leptospirosis pada warga.

"Kejadian banjir dibeberapa wilayah beberapa waktu lalu juga kami pantau dan periksa. Petugas sudah turun ke lokasi dan tidak ada temuan kasus leptospirosis," lanjutnya.

DKK Sukoharjo sudah meminta kepada Puskesmas dan tenaga kesehatan disemua wilayah ikut membantu memantau dan mewaspadai penyebaran penyakit leptospirosis. Pemantauan semakin diintensifkan di wilayah rawan banjir.

Antisipasi juga dilakukan DKK Sukoharjo dengan kegiatan sosialiasi pola hidup bersih dan sehat. Hal ini sebagai bentuk pencegahan masuknya penyakit ke tubuh.

Baca Juga: Komisi XI DPR RI sosialisasi penyuluhan jasa keuangan di Kudus, ajak masyarakat melek digitalisasi keuangan

DKK Sukoharjo secara akumulasi mencatat pada tahun 2022 ini ada 19 kasus leptospirosis dengan 7 kasus diantaranya meninggal dunia. Angka tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun 2021 hanya 4 kasus leptospirosis dengan 1 kasus diantaranya meninggal dunia.

Warga yang tertular penyakit leptospirosis sudah mendapat penanganan dari DKK Sukoharjo. Pasien dapat sembuh setelah dirawat medis oleh pelayanan ditingkat dasar hingga rumah sakit.

Halaman:

Tags

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB