HARIAN MERAPI - Kehadiran jutaan peserta Muktamar 48 Muhammadiyah 'Aisyiyah dipercaya membuka peluang bisnis warga Soloraya. Terutama sektor riil skala kecil menengah.
Guna mendukung multiplier effect, Pemkab Karanganyar mengundang seluruh peserta muktamar berwisata ke Lereng Lawu tanpa perlu khawatir membayar tiket masuk objek wisata miliknya bagi peserta Muktamar 48 Muhammadiyah 'Aisyiyah.
"Semua objek wisata milik Pemkab Karanganyar gratis bagi peserta Muktamar 48 Muhammadiyah 'Aisyiyah," kata Plt Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Karanganyar, Timotius Suryadi kepada wartawan, Jumat (11/11/2022).
Baca Juga: Terjerat utang pinjol, pria pengangguran gasak motor di Sleman
Objek wisata di bawah kelola Pemkab Karanganyar di antaranya Candi Sukuh, Candi Ceto, Waduk Plalar Gondangrejo, Museum Dayu, pertapaan Pringgondani, Sapta Tirta Pablengan.
Peserta Muktamar 48 Muhammadiyah 'Aisyiyah dipersilakan berkoordinasi ke pengelola objek supaya mengatur kedatangan rombongan dan jumlah pengunjung.
Timo bersama timnya berharap pelaku UKM di sekitar objek wisata menangkap kesempatan tersebut untuk berdagang kuliner dan cinderamata. Ia hanya berpesan agar pedagang memasang harga standar.
"Harganya standar saja. Jangan ngepruk. Kalau wisatawan puas, pasti datang lagi," katanya.
Baca Juga: Kegembiraan Mbah Jo: bisa beli motor baru dari hasil ojek online
Selain menggratiskan tiket masuk objek wisatanya, Pemkab juga mengajak pengelola swasta memberikan diskon bagi peserta muktamar.
Titis menyebut pengelola wisata swasta menyetujuinya. Bahkan ada yang memasang diskon 25 persen sampai 50 persen.
"Silakan order sejak awal. Bagi yang menginginkan penjemputan dari lokasi muktamar, bisa dikoordinasi," katanya.
Hanya saja ia mengingatkan pengunjung wisata lereng Lawu dari arah Solo supaya mengambil jalur tol untuk menghindari macet di Jembatan Jurug. Jembatan penghubung antarprovinsi itu kini masih belum selesai renovasinya.
Baca Juga: BPBD Sleman catat kerugian akibat bencana alam pada Januari-November 2022 capai Rp4,8 miliar