solo

Dinas Pertanian Sukoharjo antisipasi cuaca ekstrem, ini langkah-langkah yang dilakukan

Jumat, 14 Oktober 2022 | 12:25 WIB
Ilustrasi, Pemkab Sukoharjo maksimalkan lahan pertanian seluas 23.383 hektar untuk menambah stok pangan. (Wahyu imam ibadi)

HARIAN MERAPI - Pertanian dan perikanan menjadi salah satu yang rawan terkena dampak bencana alam akibat cuaca ekstrem.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo memantau dan mengantisipasi kerusakan untuk menjaga ketahanan pangan.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Jumat (14/10/2022) mengatakan, Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo mengantisipasi dampak buruk yang terjadi di sektor pertanian dan perikanan dampak dari cuaca ekstrem.

Hal tersebut dilakukan demi menjaga ketahanan pangan bersumber dari hasil panen pertanian dan perikanan.

Baca Juga: Kapal Motor Tauladan terbalik di perairan Kebumen, enam nelayan yang tenggelam masih dicari Tim SAR

Sektor pertanian dan perikanan yang jadi andalan Kabupaten Sukoharjo tersebar di sejumlah wilayah. Hasil panen yang didapat mampu memenuhi kebutuhan pangan daerah dan nasional.

"Berkaitan dengan cuaca ekstrem memang tidak bisa dihindari karena fenomena alam. Tapi setidaknya kami berusaha melakukan antisipasi dan meminimalisir dampak kerusakan pada sektor pertanian dan perikanan demi menjaga ketahanan pangan," ujarnya.

Bagas menjelaskan, untuk sektor pertanian yang diandalkan yakni tanaman padi melalui program IP400. Total lahan yang digunakan seluas 10.000 hektar tersebar di 12 kecamatan. Penggunaan lahan tersebut merupakan terluas se Indonesia.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sangat berharap hasil panen melimpah untuk memenuhi pangan lokal dan nasional.

Baca Juga: Presiden Jokowi panggil Kapolri hingga Kapolres, dilarang bawa tongkat komando dan ponsel, ada apa?

Para petani sudah disosialiasikan terkaitan potensi ancaman bencana alam seperti banjir dan angin kencang akibat cuaca ekstrem.

Beberapa wilayah pertanian yang berada di dekat dengan aliran sungai dan irigasi mendapat perhatian penuh. Sebab tanaman padi tersebut rawan terdampak banjir akibat luapan sungai dan irigasi.

Wilayah rawan banjir yang berdampak pada tanaman padi seperti di Kecamatan Tawangsari, Weru, Sukoharjo, Bendosari, Polokarto, Grogol dan Mojolaban.

Sawah terancam banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo dan sungai lainnya. Dampak banjir dikhawatirkan membuat tanaman padi roboh dan rusak.

Halaman:

Tags

Terkini