HARIAN MERAPI - G30S PKI 1965 menjadi pukulan berat bagi Republik Indonesia yang saat itu masih terhitung muda.
Negara RI yang baru saja merdeka harus menghadapi beberapa upaya kudeta seperti halnya G30S PKI 1965 itu.
Tidak hanya G30S PKI, upaya pemberontakan sebelumnya juga dilakukan oleh DI TII pimpinan Kartosuwiryo.
Alhasil, negara ini sejak merdeka pada tahun 1945 hingga setidaknya tahun 1965 belum banyak melakukan pembangunan.
Alih-alih menyejahterakan masyarakat, negara justru harus berjuang menegakkan stabilitas ekonomi dan politik.
Sejak merdeka pada tahun 1945, perang kemerdekaan masih terjadi hingga tahun 1950.
Dari tahun 1950 hingga 1959 negara harus menghadapi pemberontakan seperti peristiwa Madiun 1948 dan DI TII.
Bahkan pada rentang tahun 1959 hingga 1965, negara masih harus berperang melawan Belanda yang menguasai Irian Barat.
Hal tersebut masih diperparah dengan adanya konfrontasi Malaysia (Dwikora).
Kemudian, ditambah lagi oleh pemberontakan G30S PKI yang sangat biadab membunuh para jenderal TNI AD.
Sementara itu, kondisi perekonomian makin memburuk sejak pemerintah RI memotong nilai uang Rp1.000 menjadi Rp1.
Rakyat marah dan jengah dengan kondisi itu, terlebih Presiden Soekarno tidak kunjung bersikap tegas terhadap PKI.