HARIAN MERAPI – Ketua Satgas Covid-19 IDI Prof Zubairi Djoerban menyampaikan soal perbedaan demam biasa dengan demam karena Covid-19.
Penjelasan tersebut disampaikan Zubairi Djoerban melalui akun twitter pribadi yang dikutip harianmerapi.com Senin (8/8/2022).
Menurut Zubairi Djoerban, jika demam dibarengi pegel linu, batuk bersin, suara serak, maka pada saat ini, salah satu kemungkinannya adalah Covid-19.
“Prinsipnya, kalau demam lebih dari satu hari, apalagi tiga hari, pergi ke dokter untuk pastikan demamnya apa,” saran Zubairi Djoerban.
Bolehkah demam tapi nggak minum obat ?
“Kalau demamnya baru saja muncul, boleh saja enggak minum obat. Namun kalau sudah berapa jam masih panas atau panasnya langsung tinggi 39 atau 40, ya perlu minum obat,” jawab Zubairi Djoerban.
Baca Juga: DPRD Putuskan KUA dan PPAS Tahun 2023 Kabupaten Temanggung, keuangan daerah defisit 80 Miliar
Apakah sweter bisa redakan demam ?
“Prinsipnya asal pasien nyaman. Kalau nyamannya pakai baju hangat, ya boleh saja. Dus, tergantung suhu ruangan juga. Kalau ruangan tanpa AC kan tidak harus paka baju hangat,” terangnya.
Acetaminophen bisa untuk semua demam ?
Baca Juga: Polres Temanggung amankan suami-istri penjual obat daftar G, sebanyak 14.540 butir pil disita
“Untuk atasi gejala panasnya, tentu saja. Namun jika demam typhoid kan penyebabnya beda, yaitu kuman Salmonella, tidak akan mati dengan Acetaminophen. Tetap memerlukan tambahan antibiotik,” jelas Zubairi Djoerban.*