yogyakarta

Ratusan warga Klitren Jogja berebut tujuh gunungan dalam upacara adat Unduh-unduh

Senin, 11 Juli 2022 | 08:10 WIB
Gunungan yang diperebutkan warga dalam Upacara adat Unduh-unduh di Kalurahan Klitren, Gondokusuman, Kota Jogja. (Istimewa)

HARIAN MERAPI - Prosesi upacara adat Unduh-unduh kembali digelar oleh warga di Kalurahan Klitren, Gondokusuman, Kota Jogja.

Potensi budaya kalurahan juga ikut ditampilkan. Selain itu juga ada tujuh gunungan yang kemudian diperebutkan warga.

Gunungan sendiri berasal dari berbagai unit usaha, pelaku UMKM, dan lembaga keagamaan di sekitar.

Baca Juga: Induk Keluarga Minangkabau Usung Misi Bersatu Mandiri Sejahtera bagi Masyarakat, Jaga Adat Ranah Minang

Gunungan terdiri dari hasil bumi dan produk UMKM.

Adapun nama upacara adat Unduh-unduh berasal dari bahasa Jawa yang memiliki arti memetik.

Lurah Klitren, Zainuri mengatakan kegiatan merupakan perdana setelah vakum karena pandemi Covid-19.

Atas seijin gugus tugas, acara dapat digelar kembali.

Zainuri menyebut awalnya digelar tahun 2019 oleh Gereja Kristen Jawa Gondokusuman.

"Acara dimulai kirab dari wisma LPP ke GKJ Gondokusuman dan berakhir di Embung Langensari," ujarnya pekan lalu (5/7/2022).

Baca Juga: Perayaan Waisak di Kalimanggis Temanggung Digelar dengan Sentuhan Adat Jawa

Usai acara pentas di Embung, lantas Gunungan diperebutkan oleh warga.

Tujuh gunungan diperebutkan sebagai simbol berkah dan doa untuk kesejahteraan warga.

Gunungan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan YME.

"Adapun acara menggunakan dana keistimewaan. Sebelumnya swadaya masyarakat," jelasnya.

Halaman:

Tags

Terkini