Harianmerapi.com – Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menyampaikan informasi seputar bahayanya cacar monyet.
Dalam akun twitter pribadinya yang dikutip harianmerapi.com Senin (23/5/2022), Prof Zubairi Djoerban menyebutkan, cacar monyet telah tersebar di 12 negara dengan jumlah 92 kasus.
“Seberapa besar bahaya cacar monyet yang telah tersebar di 12 negara dengan 92 kasus,” ujarnya mempertanyakan.
Baca Juga: Klasemen Akhir SEA Games 2021: Indonesia Posisi Tiga dengan Raihan 69 Emas, 91 Perak dan 81 Perunggu
Prof Zubairi Djoerban kemudian merinci data yang ia miliki sekaligus menerangkan karakteristik dari cacar monyet.
“Tingkat kematiannya sebesar 1 persen,” katanya.
“Kebanyakan orang yang terkena pulih dalam 2-4 pekan,” terang Prof Zubairi Djoerban.
Baca Juga: 40 Lulusan Terbaik SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta Ikuti Wisuda Tahfidz Akbar
“Tidak semudah penularan virus SARS-Cov-2,” tambahnya lagi.
Prof Zubairi Djoerban juga menjelaskan soal penyebaran cacar monyet.
“Menyebar melalui lesi, respiratory droplets, dan benda yang terkontaminasi,” katanya.
Baca Juga: Aksi Seniman Mural dan Grafiti Goreskan 'Ayo Rukun' di Kawasan Pecinan Kota Magelang
Dan yang jelas, menurut Prof Zubairi Djoerban, cacar monyet bukanlah penyakit gay.*