JOGJA, harianmerapi.com – Pohon cangkring sering disebut juga dadap duri. Secara turun-temurun sudah biasa dijadikan sebagai obat alami.
Bagian pohon cangkring yang biasa digunakan sebagai obat alami atau tradisional, yaitu daun, kulit batang dan akarnya.
Jika memanfaatkan bagian daun cangkring, yakni memilih daun yang masih muda, namun tak terlalu muda maupun terlalu tua.
Pemanfaatan daun cangkring bagi orang Jawa dan Bali, antara lain cukup dijadikan sebagai lalapan setelah direbus dahulu. Ada juga yang memilih tanpa direbus atau masih mentah.
Baca Juga: Cerita Misteri Merasakan Sakit Tak Sembuh-sembuh, Ternyata Ada Jin Wanita Besar di Pundaknya
Ada pula yang menggunakan daun muda cangkring untuk diolah menjadi sayur dan cita rasanya tak kalah dengan jenis sayur lainnya.
Adapun khasiat kesehatannya secara turun temurun, yakni sebagai obat alami untuk cacar air atau cangkrangen.
Selain itu juga sebagai musuh gatal-gatal pada kulit. Caranya, cukup dengan merebus daun cangkring (atau hanya direndam saja) dan airnya digunakan untuk mandi.
Bisa juga daun pohon cangkring dilumatkan lalu dibalurkan ke kulit yang sakit. Bisa pula memanfaatkan akarnya, dicuci bersih, direbus dan airnya untuk mandi.
Baca Juga: Indonesia Gagal Juara Piala AFF 2020 Usai Tahan Imbang Thailand di Final, Egy Cetak Gol Cantik
Sedangkan bagian akar dan kulit batang cangkring, yaitu bisa sebagai musuh beri-beri.
Jika digunakan untuk megatasi beri-beri, penderita diberi minum air rebusan akarnya, lalu akar yang direbus tersebut dioleskan pada bagian badan.
Selain itu parutan kayunya setelah diremas-remas dapat diminum untuk mengobati kencing darah atau kencing nanah.
Sedangkan sebagai musuh demam, yaitu daun cangkring dipipis halus dan diborehkan di tubuh.
