Baca Juga: Belum Dibayar Rp4,5 Miliar, Sub Kontraktor Masjid Agung Karanganyar Protes
“Kami tidak pernah dilibatkan dalam penyusunan Amdal, jadi dengan alasan apapun dan penawaran apapun, kami tetap menolak,” tuturnya.
Staf KSP Joanes Joko mengemukakan, Presiden Jokowi memberi perhatian pada peristiwa di Wadas.
Presiden Jokowi dan KSP, katanya, ingin melihat apa yang sebenarnya melatarbelakangi penolakan itu.
Sebab, kata Joko, kegiatan proyek Bendungan Bener sudah berjalan dan tidak ada persoalan di lokasi tapak bendung, daerah genangan, dan kawasan sabuk hijaunya.
Baca Juga: Khasiat Minuman Tape Ketan Antara Lain Meningkatkan Imunitas Tubuh dan Melancarkan Sirkulasi Darah
“Jadi KSP diterjunkan ke Wadas untuk menggali informasi terkait kondisi di desa ini, kita inventarisasi semua,” ujarnya.
“Yang benar yang mana, nah fakta-fakta ini uang coba kami kumpulkan dan verifikasi,” lanjutnya.
Menurutnya, KSP tidak hanya bertemu dengan pihak yang kontra dengan tambang, tapi juga mendengar aspirasi warga yang setuju.
Seluruh data yang diperoleh, katanya, akan dijadikan laporan yang disampaikan kepada pimpinan KSP dan dilanjutkan langsung ke Presiden.
Baca Juga: Sekdes Gajihan Bagikan Hadiah dan Beri Motivasi pada Kejurda Atletik KU Jateng di Pati
“Nanti Presiden bisa mengambil langkah-langkah, perbaikan-perbaikan, dan komunikasi yang akan dilakukan lebih intensif,” tuturnya.
Terpisah, Kapolres Purworejo AKBP Fahrurozi mengemukakan, hadirnya polisi di Desa Wadas dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Sasaran pengamanan, katanya, adalah kepada siapapun baik warga yang menerima maupun menolak tambang batu.
Kapolres juga menegaskan jika tugas pengamanan yang dilakukan saat proses pengukuran tanah di Desa Wadas sudah sesuai dengan SOP yang berlaku.