solo

Gencarkan Gropyokan Tikus, Kapolres Sukoharjo Bantu Emposan Petani

Selasa, 25 Januari 2022 | 19:50 WIB
Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan saat menyerahkan bantuan kepada petani. ( Foto: Dokumen Polres Sukoharjo)

SUKOHARJO, harianmerapi.com - Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan gencarkan aksi turun ke sawah membantu petani dalam gropyokan tikus. Kegiatan dilakukan dengan maksud agar hasil panen padi melimpah sebagai stok pangan daerah dan nasional. Pada kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan emposan dan elpiji 3 kilogram pada petani.

Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, Selasa (25/1/2022) mengatakan, gropyokan tikus sebelumnya dilakukan Polres Sukoharjo bersama Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo di area persawahan di wilayah Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo dan Desa Ponowaren, Kecamatan Tawangsari. Gropyokan kali ini dilakukan di wilayah Kelurahan Bulakan, Kecamatan Sukoharjo.

Dalam kegiatan tersebut Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan memberikan bantuan 5 buah alat emposan tikus dan 5 buah Gas 3 kg, untuk membantu petani dalam mengendalikan hama tikus. Bantuan diharapkan bisa membantu petani dalam pengendalian hama tikus.

Baca Juga: 4 Orang Probable Omicron di DIY, Saat ini Masih Ditunggu Hasil WGS-nya

“Kegiatan ini merupakan upaya pemerintah, TNI dan Polri dalam membantu petani membasmi hama tikus. Karena sesuai dengan arahan pimpinan bahwa kita akan mencanangkan pembasmian hama tikus dengan cara yang aman seperti gropyokan dan emposan tikus kali ini, ataupun dengan menggunakan predator Serak Jawa (Tyto Alba), dan jangan menggunakan listrik sebagai jebakan tikus, karena kita ketahui bersama sudah banyak sekali korban yang meninggal karena jebakan listrik," ujarnya.

Kapolres menegaskan, Polda Jawa Tengah dan jajarannya akan menindak tegas pemilik atau pemasang jebakan tikus yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia.

Kapolres mengungkapkan, saat ini sudah tercatat beberapa kasus terkait jatuhnya korban jiwa, akibat perangkap tikus beraliran listrik. Ironisnya, sebagian besar dari kasus yang terjadi adalah senjata makan tuan. Artinya yang menjadi korban meninggal dunia karena tersengat listrik adalah pemilik atau pemasangnya sendiri akibat lalai.

Baca Juga: Selang Regulator Gas Bocor, Sebuah Warung Makan di Bantul Ludes Terbakar

“Jadi kegiatan ini untuk mendorong para petani untuk membasmi hama tikus menggunakan cara-cara manual yang tidak membahayakan,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Kapolres mengungkapkan, kegiatan gropyokan tikus ini juga sebagai bentuk tindak lanjut dari arahan Kapolri supaya Polri hadir membantu persoalan-persoalan di tengah-tengah masyarakat.

“Dimana ini merupakan wujud pendampingan Polri kepada para petani dalam menanggulangi hama tikus. Dengan harapan menjadikan suntikan semangat bagi para petani demi meningkatkan kuantitas dan mutu hasil panen padi di wilayah Kabupaten Sukoharjo,” lanjutnya.

Baca Juga: Nurul Arifin Menceritakan Cita-cita Putri Sulungnya yang Meninggal Dunia Hari Ini

Kapolres menambahkan, bahwa kegiatan gropyokan hama tikus ini juga untuk mendukung Kabupaten Sukoharjo dalam melaksanakan program super prioritas, yaitu program IP400 atau pola tanam 4 kali dan panen 4 kali selama setahun.

“Harapannya dengan dukungan dari Pemerintah, TNI Polri dan seluruh elemen petani dapat menjadikan Kabupaten Sukoharjo IP400,” lanjutnya.*

 

Tags

Terkini