GUNUNGKIDUL, harianmerapi.com - Ribuan petani di Kabupaten Gunungkidul merasa resah adanya peningkatan gangguan hama tikus menjelang musim panen palawija saat ini.
Berbagai upaya sudah dilakukan untuk memberantas hama tersebut. Tetapi gangguan hama tikus di lahan pertanian masih terus terjadi dan dilaporkan petani.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Sustiwiningsih, menyampaikan setiap tahun, laporan adanya gangguan tikus ke lahan pertanian petani memang selalu ada.
“Hampir setiap tahun pasti ada laporan adanya hama tikus karena itu kami terus berusaha untuk mengendalikannya," katanya Minggu (23/1/2022).
Diakuinya bahwa pada musim tanam kali ini, puncak gangguan tikus terjadi pada akhir tahun 2021 lalu. Terlebih saat ini petani sedang mempersiapkan panen kacang tanah dan palawisa di sejumlah wilayah.
Pihaknya juga beberapa waktu lalu melakukan pengecekan terkait uji petik kegiatan ubinan komoditas kacang tanah dan mendorong petani untuk penggunaan cara alami dahulu dibanding dengan kimia.
Cara-cara alami pengendalian hama yang dapat dilakukan seperti menaruh umpan makanan alami yang dapat meracuni tikus, menambah predator di lahan pertanian, ataupun dengan cara-cara kearifan lokal di masyarakat.
Baca Juga: Pengalaman Mistis Gara-gara Tak Berdoa 1: Saat Naik Bus Tercium Bunga Melati
“Predator ini cukup banyak, salah satunya burung hantu yang sudah mulai dikembangkan secara swadaya,” imbuhnya.
Artikel Terkait
Inilah Cara Membasmi Hama Tikus dan Wereng Secara Alami
Serangan Hama Tikus Meluas di Gunungkidul, DPP akan Lakukan Pengendalian Secara Alami
Proyek Taman Wisata Religi, Pemkot Salatiga Janji Prioritaskan Nasib Petani Penggarap Lahan
Tanaman Pangan Ludes Diserang Monyet, Petani Gunungkidul Resah: Lahan Dijaga Tetap Diserang Hama
Polres Sukoharjo Larang Jebakan Listrik, Tekankan Penggunaan Burung Hantu untuk Berantas Hama Tikus