diy

Imigrasi Jogja Pelototi Mahasiswa Asing Via Aplikasi Si Mas Karyo, Cegah Overstay yang Makin Bertambah

Rabu, 1 Desember 2021 | 15:03 WIB
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jogja, Andry Indrady saat sosialisasi aplikasi Si Mas Karyo untuk mengawasi mahasiswa asing (Foto:Wulan Yanuarwati)

JOGJA, harianmerapi.com - Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jogja berinovasi menggunakan aplikasi Monitoring Mahasiswa Asing Kantor Imigrasi Yogyakarta atau Si Mas Karyo untuk mengawasi mahasiswa asing yang ada di Jogja.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jogja, Andry Indrady mengatakan aplikasi dikembangkan untuk mempermudah pihak perguruan tinggi dalam memberikan data dan keterangan untuk ikut serta membantu Imigrasi Jogja mengawasi mahasiswa asing.

"Selama ini kita lupa, ada segmentasi orang asing yang perlu diawasi. Siapa itu? Segmentasinya adalah mahasiswa asing," jelasnya, Rabu (1/12/2021).

Baca Juga: Pejabat Imigrasi yang Terlibat Narkoba Bakal Dikenai Sanksi Tegas, Tak Ada Toleransi

Dia menyebut berdasarkan data Imigrasi, jenis pelanggaran mahasiswa asing didominasi overstay atau tinggal lebih lama dari ketentuan yang diwajibkan. "Ternyata dari data statistik pelanggaran mahasiswa asing kok makin hari makin bertambah nih. Itu harus kita antisipasi jangan sampai terjadi," ujarnya.

Aplikasi yang sudah launching 2 bulan lalu ini diharapkan menjadi sarana pencegahan pelanggaran oleh mahasiswa asing dan di sisi lain pihak Perguruan Tinggi dapat mengontrol status mahasiswanya.

"Aplikasi juga bisa diakses teman-teman penegak hukum, oleh tim pengawasan orang asing, dengan begitu mereka juga bisa sama-sama membantu kita mengawasi keberadaan dan kegiatan mahasiswa asing,'' jelasnya.

Baca Juga: Bebas dari Penjara, Warga Jerman Langsung Dideportasi Imigrasi Bali

Andry menyebut saat ini setidaknya sudah 12 perguruan tinggi di Jogja mengoptimalkan aplikasi Si Mas Karyo dan akan terus bertambah mengingat ada total ratusan Perguruan Tinggi di Jogja yang diindikasi memiliki mahasiswa asing.

"Sudah ada sekitar 12 kampus sekarang yang sudah memberikan data mahasiswa asingnya. Kita masih menunggu data mahasiswa asing dari kampus lain," imbuhnya.

"Total Universitas di Jogja kan 100 lebih dan tidak semua ada mahasiswa asing. Jadi nanti kita mau mengejar terus, kita pantau dari sistem izin tinggal kita, ada mahasiswa baru, kampus yang melakukan sponsor harus dulu install aplikasi ini baru kita kasih ijin tinggal jadi ada bargaining juga. Ini bagus kan," paparnya.

Dia juga mengatakan efektivitas dan optimalisasi penggunaan aplikasi Si Mas Karyo harus diimbangi oleh komitmen dan edukasi ke pelbagai pihak.

Baca Juga: Viral Dugaan Oknum Imigrasi Aniaya Warga Nigeria, Pengamat Minta Pejabat Terkait Dicopot

"Efektif atau tidak kita harus kembali dulu ke komitmen untuk melakukan disiplin input data, kedua komitmen mahasiswa sebagai objek pengawasan. Makanya saya bilang adanya apilkasi dan edukasi harus parallel percuma punya sistem tidak kita barengi edukasi juga akan timpang," jelasnya.*

Tags

Terkini

PMI DIY Kirim Tim Layanan Kesehatan ke Aceh Tamiang

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:55 WIB