news

Sekolah Favorit Tapi Angker, Tiap Malam Terdengar Suara Gamelan

Minggu, 17 Oktober 2021 | 12:45 WIB
Dari gedung sekolah itu setiap malam terdengar suara gamelan. (Ilustrasi Pramono Estu)

DITERIMA di SMP Negeri terfavorit sekecamatan adalah sebuah kebanggaan. Dengan pencapaian ini, saya berhasil menyusul jejak keempat kakak laki-laki saya.

Walau saat saya masuk keempat kakak saya sudah lulus semua, namun guru-guru lambat laun tahu bahwa saya adalah adik dari mantan muridnya. Apalagi kakak kedua saya dikenal luas oleh para guru lantaran pernah jadi juara umum.

Kebahagiaan dan kebanggaan saya sempat sedikit ternoda di awal karena beberapa hal. Salah satunya perihal kondisi gedung sekolah yang jauh dari harapan. Memprihatinkan.

Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 32: Inikah yang Dinamakan Hukum Karma?

Gedung-gedung banyak yang sudah tua, rusak, terbengkalai dan kotor. Terang saja karena SMP Negeri ini berdiri sejak tahun 1977.
Saat kelas 1 misalnya, ruangan kelas saya itu lantai tegelnya ambrol dan temboknya berlubang sana sini.

Masih teringat, saya beberapa kali bermain tanah dari lantai yang terbuka itu saat pelajaran tengah berlangsung. Kebetulan dahulu saya duduk di kursi barisan paling belakang.

Seiring berjalannya waktu, ketidaknyamanan itu semakin terasa saat banyak mendengar cerita seram yang disampaikan oleh guru, teman maupun masyarakat.

Baca Juga: Daging Kambing Bergizi Asal Tak Dikonsumsi Berlebihan

Bukan rahasia umum lagi jika SMP tempat saya sekolah, sempat mengalami insiden yang misterius. Setiap tahun ada saja guru yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas.

Sampai-sampai pihak sekolah melakukan acara selamatan sebagai upaya meminta keselamatan kepada Yang Maha Kuasa.

Beberapa gedung yang dianggap angker di sekolah saya di antaranya gedung kesenian, laboratorium dan toilet.

Baca Juga: Menutup Mata dengan Penyesalan 14: Tak Ada Keinginan Bertahan Hidup

Berdasar dari cerita Pak Mul, guru karawitan, setiap malam-malam tertentu dari arah gedung kesenian terdengar suara gamelan. Warga sekitar yang penasaran sampai datang untuk memastikan siapa yang bermain gamelan tengah malam.

Namun dilihat dari kaca jendela, tidak ada seseorang pun di dalamnya. Bonang, gong, kendang, demung, saron dan lain-lainnya berbunyi dengan sendirinya atau mungkin digerakkan oleh makhluk tak kasat mata.

Tak jauh berbeda dengan kejadian di gedung kesenian, di laboratorium pun demikian. Penuturan dari tukang kebun yang memang tinggal di sekolahan, hampir setiap malam terdengar suara gaduh dari dalam laboratorium yang sudah lama terbengkalai.

Halaman:

Tags

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB