PEKALONGAN, harianmerapi.com – Pemerintah akan menyalurkan bantuan pada yatim, piatu, dan yatim piatu akibat orang tuanya meninggal direnggut Covid-19.
Kini pemerintah sedang mematangkan skema sehingga diharapkan segera dapat dicairkan.
Namun berbagai pihak telah memberikan bantuan kepada mereka, seperti yang dilakukan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah, Baznas Kota Pekalongan dan pemkot setempat yang menyalurkan bantuan paket sekolah pada 46 anak.
Ketua Baznas Kota Pekalongan, Imam Suraji, menyebutkan, para penerima bantuan paket sekolah ini berusia 16 tahun ke bawah.
Baca Juga: Kasus Sembuh Terus Naik, Positif Covid-19 Aktif di Sukoharjo Terakumulasi 145 Kasus
Selain peralatan sekolah, Baznas juga memberikan bantuan pemenuhan gizi anak, berupa daging qurban yang dikalengkan seperti kornet dan rendang senilai total Rp200 ribu.
“Persyaratan penerima bantuan dari Baznas ini adalah anak-anak pelajar SMP ke bawah, yang SMA untuk sementara belum. Untuk data yang mengusulkan dari DPMPPA Kota Pekalongan,” beber Imam sebagimana diberitakan jatengprov.go.id, Sabtu (9/10/2021).
Wakil Wali Kota Pekalongan, Salahudin, menyampaikan apresiasi terhadap pemberian bantuan tersebut.
Salahudin berharap bantuan tersebut dapat bermanfaat untuk anak-anak penerima bantuan.
Baca Juga: Akun Instagram Pemkot Solo Diretas, Ini yang Akan Dilakukan Gibran
“Bantuan ini memang tidak seberapa, tetapi semoga bisa sedikit membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, khususnya terpenuhinya kebutuhan akan peralatan sekolah, kebutuhan pokok mereka,” tuturnya.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah menyiapkan skema bantuan yang akan diberikan pada anak-anak yang menjadi yatim, piatu, dan yatim piatu akibat orang tuanya meninggal direnggut Covid-19.
Di antaranya adalah program Asistensi dan Rehabilitasi Sosial (Atensi) berupa tabungan uang sebesar Rp300.000/bulan untuk anak-anak yang belum sekolah, dan Rp200.000/bulan untuk anak-anak yang sudah sekolah dari Kementerian Sosial.
Baca Juga: Diskusi Sejarah Membahas Perdebatan Sengit Sri Sultan HB IX dengan Gubernur Lucien Adam