bantul

Meski Angka Kematian Pasien Covid-19 Menurun, Produsen Peti Mati Tak Obral Harga

Selasa, 5 Oktober 2021 | 14:38 WIB
Pembuat peti mati masih terus produksi meski hanya satu peti perhari. (Foto: Arif Septoro Riza Marzuqi)

BANTUL, harianmerapi.com – Angka kematian Covid-19 mengalami penurunan signifikan dalan beberapa pekan terakhir.

Sehingga kebutuhan peti mati pun tidak sebanyak saat angka Covid-19 berada di puncaknya.

Omset penjualan produsen peti mati di Kabupaten Bantul otomatis juga mengalami penurunan.

Namun begitu, para pembuat peti mati tidak serta merta obral harga agar petinya tetap laris terjual.

Baca Juga: Kisah Pelantun Kitab Sholawat Jawa yang Mulai Kesulitan Cari Penerus

Srini misalnya, produsen peti mati di Canden, Bantul ini tetap mematok harga standar untuk satu buah peti mati produksinya.

Sama seperti saat lonjakan pasien Covid-19 terjadi, Srini menjual dengan harga Rp500.000 setiap peti matinya.

“Bedanya sekarang kami tidak nyetok barang karena sepi pesanan. Kami banderol harga segitu karena kami memotong kayu sendiri,” ungkapnya.

Baca Juga: WJNC 2021 Suguhkan 4 Panggung Bertema Percintaan,Tragedi, Kahyangan Hingga Komedi

Sementara produsen peti mati di Kasihan Bantul, Bandi juga tidak menurunkan harga peti.

Sudah termasuk ongkos kirim, sebuah peti mati dijualnya seharga Rp 800.000.

"Tapi sekarang permintaan sudah normal, dan produksi kami juga normal lagi,” jelas Nunung, istri Bandi.

Dijelaskan, saat angka kematian Covid-19 tinggi pihaknya menerapkan lembur dan menggenjot produksi. Dari satu peti mati menjadi lima peti mati.

Baca Juga: Andin dan Jessica Ternyata Saudara Sepupu Bikin Elsa Kaget, Sinopsis Ikatan Cinta 5 Oktober 2021

Halaman:

Tags

Terkini

Pengangguran Curi Motor Mahasiswa di Warung Kopi

Rabu, 3 Desember 2025 | 08:00 WIB