yogyakarta

Dinas Kebudayaan DIY Adakan Pentas Seni Daring Desa Budaya

Jumat, 1 Oktober 2021 | 18:30 WIB
(Dok. Dinas Kebudayaan DIY)

 

YOGYA, harianmerapi.com - Berbagai upaya dilakukan Dinas Kebudayaan DIY demi menjaga kelestarian dan pemberdayaan kesenian tradisional menjadi sebuah atraksi budaya.

Salah satunya adalah melalui kegiatan Pentas Seni Daring Desa Budaya yang rutin diselenggarakan secara daring melalui live streaming Youtube di Channel tasteofjogja Disbud DIY.

Kegiatan pentas seni daring desa budaya yang dilaksanakan secara daring saat situasi pandemi Covid-19 dinilai menjadi pilihan tepat bagi masyarakat karena terbilang aman dan nyaman, mengingat kondisi kesehatan menjadi prioritas utama.

Baca Juga: Cegah Kemunculan Kluster Covid-19 dari Siswa, Polsek Jumo Monitor Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT)

Selain memberikan hiburan bagi masyarakat, pelaksanaan pentas seni daring desa budaya mampu menjadi sebuah kegiatan pelestarian kesenian tradisional.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, S.S., M.A. saat membuka acara pentas seni daring desa budaya pada Selasa (28/9/2021) di Dinas Kebudayaan DIY.

Menurut Dian pentas seni daring desa budaya yang mengambil tema Rahayuning Bawana Kapurba Waskithaning Manungsa tersebut sangat relevan dengan kondisi saat ini di saat masyarakat harus tetap menjaga kekompakan meskipun dalam keadaan pandemi Covid 19.

Baca Juga: Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Kedepankan Visi Sociopreneur yang Unggul

“Desa budaya menampilkan atraksi budaya kesenian tradisional dengan tidak mengubah nilai-nilai penting yang terkandung didalamnya, fokusnya pada pengemasan ke masyarakat menjadi sebuah bentuk pagelaran kebudayaan yang menarik serta komunikatif dengan menampilkan unsur koreografi pertunjukan sehingga dapat dinikmati, dihayati dan diapresiasi masyarakat. Kegiatan ini adalah bagian dari adaptasi masa pandemi sehingga pengembangan kebudayaan tetap jalan. Dengan turunnya level PPKM ini, dengan prokes ketat kita coba kegiatan daring dan luring terbatas” ungkap Dian.

Pada Selasa (28/9) pentas seni daring menampilkan 8 desa budaya di DIY, diawali dengan penampilan Sendratari Donga Pandonga dari Desa Brosot Kulon Progo disusul Tari Manunggaling Rasa dari Desa Pandowoharjo Sleman, Sandiwara Nalika Wasiat Kawiyak dari Desa Glagah Kulon Progo, Thoklik Ngrekso Laras dari Desa Kepek Gunungkidul, Jathilan Mudho Selamet Sri Mulyo dari Desa Selopamioro Bantul, Terbangan Jawa dari Desa Tambakromo Gunungkidul, Kuntulan Bakti Rosul dari Desa Sendangsagung dan Limbuk Cangik Jejogedan dari kampung Kricak Kota Yogyakarta.

Baca Juga: Istri Walikota Salatiga Beri Inspirasi Dongeng ‘Merpati dan Semut’. Ajari Anak Saling Menolong

Pada hari kedua, Rabu (29/9) pentas seni daring desa budaya menampilkan 8 desa budaya di DIY diantaranya Desa Margoagung Sleman menampilkan kethoprak Nyi Gadhung Melathi, Desa Semanu Gunungkidul menampilkan jathilan, Desa Kemadang Gunungkidul dengan Sholawat Klasik Jawa Manunggal Budaya, Desa Sabdodadi Bantul menampilkan reog Manggala Muda, Desa Sendangsari Kulon Progo dengan opera jawa, Desa Wedomartani Sleman menampilkan Dagelan Guyon Maton Tek-Tek Bung, Desa Panggungharjo Bantul menampilkan Hadroh Turi Putih, dan Desa Tuksono Kulon Progo menampilkan langencarita Sesandi Goa Sriti.

Setiap desa dengan 30 penampil menunjukkan kebolehannya dalam berkesenian dengan durasi maksimal 15 menit.

Baca Juga: Lepas Kendali di Turunan yang Menikung, Pengendara Motor Tewas dalam Kecelakaan Tunggal

Halaman:

Tags

Terkini