HARIAN MERAPI - Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo menegaskan pentingnya menjaga keberlangsungan andong sebagai bagian dari identitas istimewa Yogyakarta.
"Andong adalah alat transportasi tradisional yang harus dilestarikan. Di beberapa tempat, transportasi tradisional sudah punah, tetapi di Yogya, khususnya Malioboro, masih bisa dipertahankan," kata Hasto saat hadir menyaksikan Kontes Kuda Andong di halaman parkir Gedung DPRD DIY, Minggu (30/11).
Menurutnya, keberadaan Festival Andong harus terus didukung karena menjadi daya tarik wisata dan menguatkan karakter budaya di Kota Yogyakarta. "Andong akan kita pertahankan sebagai alat transportasi tradisional yang menandai keistimewaan Yogyakarta. Ini juga menjadi atraksi menarik bagi wisatawan. Andong harus dipertahankan untuk selamanya," tegasnya.
Baca Juga: Usung Tema Maha Karya Raja, Bakpia Day 2025 di Ngampilan Bagikan 15 Ribu Bakpia Gratis
Hasto juga menyoroti pentingnya pola perawatan yang baik bagi kesehatan kuda andong. Ia menyampaikan, harapan agar dokter hewan dan para pemilik dapat membangun kebiasaan perawatan yang tepat.
"Kuda itu punya perilaku yang bisa dititeni. Jadwal BAB dan kencingnya harus diperhatikan agar tetap sehat. Jika menahan kencing, itu bisa sakit dan berbahaya," ungkapnya.
Ia menambahkan, jumlah andong di Kota Yogyakarta mencapai sekitar 400 andong, sementara area Malioboro hanya mampu menampung 40 sampai 60 andong. Karena itu diperlukan lokasi khusus sebagai area antre beserta fasilitas sanitasi, termasuk WC untuk andong.
Baca Juga: 474 Peserta Didik Sekolah Lansia Diwisuda, Pemkab Sleman Komitmen Perluas Jangkauan
Sebanyak 30 andong turut ambil bagian dalam Kontes Kuda Andong yang diselenggarakan Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pertanian dan Pangan. Andong dihias unik oleh peserta.
Acara yang mengangkat tema 'Kuda Sehat dan Sejahtera untuk Transportasi Tradisional, Pariwisata, dan Budaya' ini digelar sebagai upaya edukasi, pelestarian, dan apresiasi terhadap keberadaan kuda andong sebagai transportasi tradisional yang menjadi ikon pariwisata dan budaya Kota Yogyakarta.
Usai menjalani pemeriksaan kesehatan oleh Dinas Pertanian dan Pangan, peserta mengikuti Parade Andong dengan rute DPRD DIY – Jalan Malioboro – Jalan Panembahan Senopati – Jalan Mataram – Jalan Abu Bakar Ali dan kembali ke DPRD DIY. Parade ini menarik perhatian masyarakat dan wisatawan yang menikmati arak-arakan andong berhias.
Kontes Kuda Andong tahun ini memperebutkan Juara Umum Piala Wali Kota Yogyakarta, yang diberikan kepada kelompok jasa andong wisata dengan raihan juara terbanyak dari total 14 kelompok yang berpartisipasi.
Untuk kategori lomba lainnya meliputi Kuda Penampilan Terbaik (Best Performance) – Piala Dekan Fakultas Peternakan UGM, Kuda Sehat, Andong Terbaik, Kusir Terbaik yang di mana setiap kategori menetapkan tiga pemenang yakni Juara 1, Juara 2, dan Juara 3.