2.000 pelaku wisata di Malioboro dan Keraton jalani skrining tb, ini hasilnya

photo author
- Senin, 1 Desember 2025 | 10:30 WIB
Wakil Menteri Kesehatan Benjamin Paulus Octavianus berbincang dengan warga Yogyakarta saat skrining Tb di kawasan Malioboro dan Keraton Yogyakarta, Sabtu (29/11/2025).  (ANTARA/HO - Kementerian Kesehatan)
Wakil Menteri Kesehatan Benjamin Paulus Octavianus berbincang dengan warga Yogyakarta saat skrining Tb di kawasan Malioboro dan Keraton Yogyakarta, Sabtu (29/11/2025). (ANTARA/HO - Kementerian Kesehatan)


HARIAN MERAPI - Pemerintah sedang gencar melakukan skrining Tuberkulosis (Tb) di sejumlah wilayah tanah air.


Kali ini Kementerian Kesehatan melakukan skrining aktif Tb terhadap 2.000 pelaku wisata di kawasan Malioboro dan Keraton Yogyakarta.


Ini sebagai upaya memperkuat pengendalian penularan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Juga: Prabowo Terbang ke Sumatra Utara Tinjau Wilayah Bencana

Wakil Menteri Kesehatan Benjamin Paulus Octavianus mengkonfirmasi di Jakarta, Senin, bahwa kegiatan ini juga diikuti investigasi kontak keluarga pasien Tb. Dia mengapresiasi kolaborasi lintas sektor yang memungkinkan pelaksanaan skrining berbasis laboratorium di dua pusat wisata tersibuk tersebut.

“Malioboro dan Keraton merupakan pusat interaksi wisatawan dengan pergerakan hingga 15 juta pengunjung per tahun. Skrining berbasis laboratorium seperti hari ini memiliki dampak strategis terhadap pengendalian penularan,” kata Benny, Senin.

Dia menyebutkan bahwa Tb masih menjadi tantangan kesehatan di DIY. Penemuan kasus baru mencapai 65 persen, dengan 93 persen pasien memulai pengobatan dan tingkat keberhasilan 79 persen. Cakupan Terapi Pencegahan Tb (TPT) baru 22 persen, dan investigasi kontak 53 persen.

Di Kota Yogyakarta, penemuan kasus telah 100 persen, dengan 93 persen memulai pengobatan dan keberhasilan 73 persen. Cakupan TPT 34 persen, investigasi kontak 49 persen.

Baca Juga: Bencana di Aceh, Sumut dan Sumbar: Korban Meninggal 442 Jiwa, Hilang 402 Orang

Menurutnya, kegiatan ini mendukung Program Hasil Terbaik Cepat Presiden Prabowo Subianto, terutama percepatan penurunan Tb, perluasan layanan kesehatan gratis, dan penguatan jejaring laboratorium.

Pada kesempatan yang sama, Kemenkes meluncurkan Model ACF Tuberkulosis Berbasis Laboratorium, yang dapat direplikasi di daerah lain dengan mobilitas tinggi.

“Saya berharap model ini menjadi contoh praktik baik yang dapat diterapkan di daerah lain, khususnya di kawasan wisata dan wilayah dengan mobilitas tinggi,” kata Benny.

Baca Juga: Akhiri Puasa Gol Selama 8 Bulan, Zirkzee Sebut Ada Pengaruh Ruang Ganti MU

Pihaknya berkomitmen memperluas skrining aktif, meningkatkan cakupan TPT, memperkuat surveilans komunitas, dan mengintegrasikan layanan TBC dalam transformasi layanan primer.*

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X