HARIAN MERAPI - Palang Merah Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PMI DIY) bersama PMI Kabupaten dan Kota menyiagakan 70 personel dan 14 ambulans dalam kesiapsiagaan pelayanan pertolongan pertama dan ambulans pada aksi demonstrasi di Yogyakarta.
“Kami menyiagakan personel PMI berlatar belakang medis serta relawan berkemampuan pertolongan pertama untuk bertugas memberikan pelayanan pertolongan pertama, evakuasi medis, serta pelayanan darurat kesehatan bagi semua pihak yang membutuhkan, baik peserta aksi, masyarakat sekitar, maupun aparat yang bertugas di beberapa titik pos kesehatan,” kata GBPH. H. Prabukusumo, S.Psi, Ketua PMI DIY, Senin (1/9).
Baca Juga: Penyebab Kematian Mahasiswa Amikom Rheza Sendy Pratama Masih Misteri, Kapolda DIY Janji Usut Tuntas
Pelayanan ini merupakan komitmen PMI dalam melayani masyarakat sesuai amanah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan. Dikatakan Gusti Prabu, dalam menjalankan pelayanannya tersebut, personel PMI berpegang teguh pada prinsip kemanusiaan dan kesamaan yakni memberikan pelayanan secara profesional kepada masyarakat rentan yang paling membutuhkan secara proporsional tanpa membeda-bedakan atau melakukan diskriminasi atas dasar kebangsaan, ras, agama, kelas sosial atau pendapat politik.
“PMI berpegang teguh pada prinsip kenetralan yakni tidak berpihak dalam suatu permusuhan dan tidak melibatkan diri dalam pertentangan politik, ras, keagamaan, atau ideologi,” jelas Gusti Prabu.
Baca Juga: Calvin Verdonk Jadi Pemain Asia Pertama yang Digaet Klub Liga Prancis Lille
Selain itu, dalam melaksanakan pelayanan dilaksanakan sesuai standar prosedur, seluruh situasi harus ditangani dengan serius dengan tetap menjamin keamanan dan keselamatan personel yang ditugaskan.
PMI DIY menempati pos kesehatan lapangan 3 di Kompleks Kantor Gubernur di Kepatihan Yogyakarta dengan mengerahkan 10 personel dan 2 (dua) ambulans, sementara PMI Kota Yogyakarta menempati Pos Kesehatan yang sama dengan menerjunkan 10 personel dengan 2 (dua) ambulans. PMI Kabupaten Bantul menempati Pos sekitar rumah dinas bupati Bantul dan di Markas PMI Kabupaten Bantul dengan menyiapkan 2 (dua) unit ambulans dan 10 personel.
Sedangkan, PMI Kabupaten Sleman bersiaga sewaktu dibutuhkan di sekitar Polda DIY, Polres Sleman, dan Markas PMI Kabupaten Sleman dengan mengerahkan 15 personel dan 3 (tiga) unit ambulans. PMI Kabupaten Kulon Progo dengan 3 (tiga) unit ambulans dan 15 personel berada di Markas PMI Kabupaten Kulon Progo dan siaga backup PMI DIY. Selanjutnya, PMI Kabupaten Gunungkidul menyiapkan 10 personel dan 2 (dua) unit ambulans.
Pos kesehatan tersebut bekerja sama dengan berbagai instansi, lembaga, komunitas relawan yang tergabung dalam Posko Dukungan Kesehatan Aksi 1 September 2025 di Yogyakarta.
Baca Juga: Begini Kata Ketua Banggar DPR Soal 5 Anggota Dewan yang Dinonaktifkan Partainya
“Saya berharap aksi yang berlangsung di Yogyakarta berjalan dengan damai, saling jaga sesama, mengutamakan keselamatan diri dan lingkungan, menghindari provokasi, dan yang tidak kalah penting bersikap kritis dan analistis atas berbagai informasi yang beredar. Pastikan untuk memverifikasi sumbernya, periksa faktanya, cek keaslian gambar dan video. Jangan sampai kita terjebak menjadi penyebar berita hoaks,” tutup Gusti Prabu. *