Pramudya merinci sejumlah organisasi yang akan menurunkan anggota ikut demo. Di antaranya, ada Santri Pati Bergerak.
Mereka akan mengusung isu penolakan kenaikan PBB 250%, serta penolakan kebijakan 5 hari sekolah, karena dianggap mengganggu pendidikan keagamaan di TPQ dan Madin.
"Infonya Santri Pati Bergerak, sudah koordinasi antar pengurus kecamatan. Bahkan, mereka sudah pula menetapkan titik kumpul, serta memilih dresscode untuk mengikuti demo. Yakni baju putih, peci atau jilbab hitam, serta sarung batik atau biasa" kata Pramudya. (*)