"Jadi, tidak hanya belajar agar lulus sekolah atau pencapaian kuantitatif, tapi bagaimana anak bisa menjadi generasi yang beriman, berakhlak mulia, berkarakter kuat, cerdas, mandiri, atau dalam filosofi Jawa itu disebut cerdas, tangkas, trengginas," bebernya.
Terkait dengan pendidikan karakter pula, pihaknya juga mengklaim telah melakukan Pelatihan Guru BK atau Bimbingan dan Konseling. Hal ini sebagai upaya mengatasi berbagai masalah kekerasan.
Kemudian, juga pelatihan coding dan Artificial Intelligence (AI) bagi para guru, yang mulai Tahun Pelajaran 2025-2026 mulai menjadi mata pelajaran pilihan.
"Ini merupakan upaya kami dalam nenyiapkan generasi mendatang dalam menghadapi berbagai perubahan dan kemajuan teknologi, khususnya teknologi digital, dengan segala konsekuensinya," katanya.
Baca Juga: FUNTAZTIC.LY by BRI: Konser Musik Lintas Generasi dengan Pengalaman Digital lewat BRImo
Abdul Mu'ti menekankan, agar jangan sampai para guru kalah cepat dengan Artificial Intelligence (AI), dan Chat GPT.
"Kita latih para guru agar jangan sampai yang smart itu board-nya, tapi gurunya tidak smart," katanya.
Selain itu, Abdul Mu'ti membeberkan bahwa pelatihan guru juga dilakukan bagi para kepala sekolah yang merupakan lokomotif dari maju mundurnya sebuah lembaga pendidikan.
"Kita beri perhatian serius untuk pelatihan kepala sekolah ini, karena di Indonesia itu ada lebih dari 50 ribu sekolah yang tidak punya kepala sekolah," ungkapnya.
Mendikdasmen Abdul Mu'ti, dalam sambutannya juga menyinggung masih banyaknya lembaga pendidikan sekolah dasar yang pada tahun pelajaran baru ini tidak mendapatkan murid baru.
Dia mengatakan, jika hal tersebut memang menjadi pemikiran di kementerian. Menurutnya, hal itu juga menjadi tantangan bagaimana membangun pendidikan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dengan berbagai perbaikan di berbagai sektor.
Abdul Mu'ti mengungkapkan, bahwa dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan, pun pembangunan dan sarana prasarana merupakan hal yang penting. Namun, bukan segala-galanya.
Baca Juga: Komisi XIII DPR RI Apresiasi Kinerja Pemasyarakatan dan Imigrasi DIY Usai Kunjungi Lapas Cebongan
"Karena yang sangat menentukan itu adalah sumber daya manusia yang menjadi penyelenggara dan pengelola lembaga-lembaga pendidikan," katanya.