gunungkidul

Fenomena Rip Current, Dinas Pariwisata Gunungkidul Serukan Berwisata Pantai Aman

Minggu, 2 Februari 2025 | 20:30 WIB
Kondisi Rip Current di sepanjang pantai Kabupaten Gunungkidul. (ANTARA/HO-Dokumen Dispar Gunungkidul)

HARIAN MERAPI - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul mengintensifkan kampanye 'Berwisata ke Pantai Aman' di media sosial untuk mengantisipasi wisatawan mengalami kecelakaan laut akibat fenomena Rip Current.

Kepala Dispar Gunungkidul Oneng Windu mengatakan, sepanjang Pantai Selatan di Gunungkidul terdapat Rip Current, bahkan ada beberapa pantai ada dua Rip Current. Rip Current menjadi karakteristik pantai di Gunungkidul berupa arus kuat dari air laut yang yang bergerak menjauh dari pantai.

"Saat ini, kami melakukan sosialisasi melalui media sosial tentang berwisata ke pantai yang aman mengantisipasi kecelakaan laut," kata Windu dikutip dari ANTARA di Gunungkidul, Sabtu (1/2).

Baca Juga: Pelajar SMP 7 Mojokerto digulung ombak di Pantai Drini, 3 siswa meninggal dunia

Ia mengatakan Dispar setempat juga memberikan informasi kepada wisatawan supaya berhati-hati bermain di pantai. Dispar juga bekerja sama dengan SAR Linmas Gunungkidul memberikan edukasi kepada wisatawan supaya mematuhi larangan petugas.

"Di pantai yang berbahaya, kami memasang papan larangan bermain di pantai," ujarnya.

Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Rekonstruksi (PKRR) BPBD Gunungkidul Nanang Irawanto mengatakan Rip Current dan potensi ancaman bahaya yang lain terkait dengan destinasi wisata memang masih materi baru untuk kerawanan yang terpetakan di Gunungkidul.

Baca Juga: Hati-hati Kalau Masih Percaya dengan 6 Hal Tentang Rip Current Ini, Berikut Fakta yang Harus Diketahui Agar Tetap Aman Saat di Pantai

"Pemikiran kami, akan kami koordinasikan dengan pemangku kepentingan yang terlibat, misal Dispar, DKP, SAR pantai untuk membahas data dan pemetaan risiko bencana di kawasan destinasi wisata," jelasnya.

Sebelumnya, sebanyak 13 siswa SMPN 7 Kota Mojokerto terseret ombak di Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul, saat mengikuti program outing class pada Selasa (28/1). Sembilan orang berhasil diselamatkan, sedangkan tiga orang lainnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Satu korban terakhir ditemukan juga meninggal dunia, Rabu (29/1).

Mereka yang meninggal adalah Malven Yusuf Adh Dhuqa (13), Alfian Aditya Pratama (13), serta Rifky Yoeda Pratama (13) yang merupakan warga Kota Mojokerto, serta Bayhaki Faqtyansah (13), yang merupakan warga Kabupaten Mojokerto. *

 

Tags

Terkini