Peringatan bagi pemancing untuk hati-hati, gegabah bisa ditelan ombak

photo author
- Jumat, 29 November 2024 | 10:30 WIB
ilustrasi tenggelam (dok harianmerapi.com)
ilustrasi tenggelam (dok harianmerapi.com)

INI peringatan keras bagi para pemancing, terutama yang sering memilih lokasi di laut. Di laut ikannya memang besar-besar dan lengkap, namun risikonya juga berat. Bahkan, kalau tidak hati-hati bisa merenggut nyawa. Inilah yang dialami seorang pemancing warga Ngandong, Purwodadi, Tepus Gunungkidul, Sukirin (25) pekan lalu.

Sukirin ditelah ombak saat mengambil ikan yang tersangkut di tebing. Temannya berusaha menolong ketika Sukirin berteriak minta tolong. Namun gagal, korban tak bisa meraih bambu yang dilontarkan temannya dengan maksud agar bisa digunakan untuk mengapung. Karena tak mampu menolong korban, teman Sukirin meminta bantuan Tim SAR setempat. Namun dicari hingga 3,5 jam, dengan menggunakan jungkung nelayan, korban belum juga ditemukan.

Korban hilang ditelan ombak akibat keteledorannya. Ia kurang hati-hati dan tak memperhatikan keganasan ombak pantai selatan. Saat mengambil ikan yang tersangkut di tebing, mungkin terlihat ombak landai, namun secara tiba-tiba berubah ganas dan menelan korban hingga terbawa ke tengah laut. Meski sempat minta tolong, namun posisi korban sudah berada di tengah sehingga sulit ditolong.

Baca Juga: Bima Perkasa Jogja Datangkan Jan Misael Panagan Jelang IBL 2025

Peristiwa tersebut patut menjadi pelajaran bagi para pemancing lainnya agar lebih hati-hati. Jangan coba-coba menuruni tebing karena ombak tak dapat diduga. Rasanya tidak sebanding antara ikan yang didapat dengan nyawa. Mempertaruhkan nyawa hanya demi seekor ikan tentu sangat tidak sebanding.

Masih belum jelas apakah Sukirin bisa berenang atau tidak. Namun, sekalipun bisa berenang, belum tentu juga mampu menghadapi ganasnya gelombang di Pantai Selatan. Jalan paling aman adalah membiarkan ikan tersebut tersangkut hingga senar terputus, daripada memaksakan diri mengambil ikan yang tersangkut di tebing namun menghadapi bahaya ombak yang ganas.

Andai si pemancing tetap berada di atas, atau lebih dikenal dengan pemancing karangan, kemungkinan yang bersangkutan selamat. Seperti dialami teman Sukirin yang tetap berada di atas, aman-aman saja, bahkan ia kebingungan ketika tak melihat Sukirin di dekatnya. Ternyata yang bersangkutan nekat menuruni tebing untuk mengambil ikan. Tak tahunya bukan ikan yang didapat, namun ombak besar yang menyambutnya.

Baca Juga: Kotak suara dibakar di Jambi, KPU sedang mendalami kasusnya, ini penyebabnya

Untuk urusan nyawa sebaiknya tidak mengambil risiko karena antara hasil yang didapat dengan bahayanya tidak seimbang. Mancing di laut memang tidak dilarang, namun tetap harus memperhatikan keselamatan nyawa. (Hudono)

 

BalasTeruskan

Tambahkan reaksi

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB
X