HARIAN MERAPI - Petani di Sukoharjo berharap penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah tahun 2025 sebesar Rp 6.500 per kilogram bisa direalisasikan pada panen padi musim tanam I (MT I).
Petani di Sukoharjo juga berharap serapan gabah hasil panen petani lebih cepat dengan melibatkan Bulog.
Hal ini dilakukan demi menjaga keberlangsungan hidup petani sekaligus merealisasikan swasembada pangan pemerintah.
Baca Juga: Pelaku Penipuan dan Penggelapan Dana Umroh Ditangkap Direskrimum Polda DIY, Ini Jumlah Kerugiannya
Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur Jigong Sarjanto, Kamis (23/1/2025) mengatakan, pemerintah sudah menetapkan HPP gabah tahun 2025 sebesar Rp 6.500 per kilogram.
Harga tersebut mengalami kenaikan signifikan dibanding tahun 2024 lalu. Penetapan HPP sudah disosialisasikan ke petani.
Petani berharap penetapan HPP gabah tahun 2025 sebesar Rp 6.500 per kilogram tersebut bisa direalisasikan pada panen padi MT I nanti.
Panen diperkirakan akan dilakukan petani pada periode Februari, Maret dan April mendatang.
Baca Juga: Kemelut ‘Logo Pemkot Salatiga’, Jadwal Klarifikasi Diskominfo Tunggu Arahan Ketua DPRD
Pada bulan tersebut bersamaan dengan puasa Ramadan dan Idul Fitri dimana kebutuhan bahan pokok pangan besar sangat tinggi di masyarakat.
"HPP tahun 2025 sebesar Rp 6.500 per kilogram diharapkan bisa direalisasikan pada panen padi MT I. Artinya itu harga yang harus diterapkan karena sudah ditetapkan," katanya.
"Jangan sampai harga gabah petani anjlok jauh dari HPP yang sudah ditetapkan. Kalau memang nanti harganya bisa lebih tinggi dari HPP maka itu lebih menguntungkan petani," lanjutya.
Jigong menegaskan, harga gabah panen padi petani bervariasi. Ada gabah petani diberi nilai harga tinggi di satu wilayah, namun ada juga yang rendah tapi masih sesuai HPP.