"Mengaca dari sebelumnya kemungkinan harga gabah panen padi petani bisa lebih tinggi dari HPP karena panen padi petani Sukoharjo memiliki kualitas bagus dan jumlah banyak," lanjutnya.
P3A Dam Colo Timur meminta kepada pemerintah memberi perlindungan harga gabah panen padi petani.
Pemerintah diminta menurunkan Bulog saat petani panen padi dan melakukan penyerapan atau pembelian gabah sesuai standar ketetapan HPP tahun 2025.
"Bulog jelas harus segera turun saat petani panen padi sehingga gabah bisa langsung segera diserap sesuai HPP tahun 2025 sebesar Rp 6.500 per kilogram," lanjutnya.
P3A Dam Colo Timur sudah memberikan sosialisasi ke petani untuk menjaga HPP gabah tahun 2025 sebesar Rp 6.500 per kilogram.
Petani nantinya hanya akan menjual gabah hasil panen dengan nilai terendah sesuai HPP.
"Terendah bisa sesuai HPP. Di saat panen raya padi jangan sampai harga anjlok. Tapi kalau bisa harga lebih tinggi," lanjutnya.
Jigong mengatakan, terkait dengan harga gabah petani juga diminta menjaga kualitas panen padi. Sebab hal itu sangat berpengaruh dengan harga jual.
Baca Juga: Sebut Sistem Baru PPDB Belum Diputuskan, Mendikdasmen Ungkap Hasil Rapat Kabinet
"Kualitas gabah hasil panen padi yang baru akan mempengaruhi harga jual," lanjutnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno mengatakan, pemerintah sudah menetapkan HPP gabah tahun 2025 sebesar Rp 6.500 per kilogram.
Penetapan tersebut berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Kepbadan) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Perubahan Atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.
Baca Juga: Siswa SMPN 39 Surabaya Diharuskan Tidur Siang saat Sekolah, Benarkah Ada Manfaatnya?
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo memastikan penerapan HPP gabah tahun 2025 sebesar Rp 6.500 sudah diketahui petani.
