diy

Muncul spanduk sindiran di sejumlah titik pembangunan Jalan Tembus Sleman-Gunungkidul di Prambanan: Banyak debu dan berlubang

Selasa, 21 Januari 2025 | 15:50 WIB
tembus Sleman-Gunungkidul DI Yogyakarta di kawasan Bojkoharjo, Prambanan, Senin (20/1/2025). ( Koko Triarko)

HARIAN MERAPI - Pembangunan Jalan Tembus Sleman-Gunungkidul DI Yogyakarta hingga kini terus dikebut. Namun, proyek yang diyakini akan berdampak positif ini mulai dikeluhkan karena menyebabkan debu dan lubang jalan.

Proyek pembangunan Jalan Tembus atau jalan alternatif kabupaten Sleman-Gunungkidul DI Yogyakarta, memasuki tahap pengerjaan di wilayah Sleman.

Sedangkan pembangunan Jalan Tembus Sleman-Gunungkidul DI Yogyakarta di wilayah Kabupaten Gunungkidul sudah selesai.

Baca Juga: Polsek Kotagede Yogya Tangkap Pelaku Pencurian Uang di Kotak Infak Namun Proses Hukum Tidak Dilanjutkan, Ini Alasannya

Seperti diketahui, Jalan Tembus Sleman-Gunungkidul ini dibangun membelah bukit, dari Gading Playen Gunungkidul hingga Bokoharjo Prambanan Sleman. Total panjang ruas jalan alternatif ini mencapai 28 kilometer.

Saat ini, pembangunan jalan tembus tersebut terpantau sudah sampai di wilayah Bokoharjo, tepatnya di timur Kalurahan Sambirejo, kapanewon Prambanan.

Namun, pembangunan jalan alternatif yang diyakini membawa dampak ekonomi tersebut saat ini mulai dikeluhkan oleh sejumlah pihak.

Hal itu terlihat dari munculnya sejumlah spanduk sindiran di sejumlah tiitk di kawasan dusun Marangan kalurahan Bokoharjo menuju kalurahan Sambirejo.

Baca Juga: BRI Salurkan KUR Rp184,98 Triliun kepada 4 Juta Pelaku UMKM di Tahun 2024 Guna Dorong Pembiayaan Ekonomi Rakyat

Meski jumlahnya tak signifikan, spanduk sindiran itu sekiranya mewakili keresahan warga yang merasa terdampak dengan adanya proses pembagunan Jalan Tembus Sleman-Gunungkidul.

Beberapa spanduk sindiran antara lain berbunyi "Maturnuwun Paringi Debu", dan "Debu Membawa Nikmat Barokah" dengan emoticon wajah murung.

Sejumlah spanduk sindiran halus itu antara lain terpasang di simpang jalan atau gang masuk kawasan Dusun Marangan, dan di pagar rumah warga.

Baca Juga: 10 Ribu Ekor Ayam Mati Hangus Terbakar Saat Kebakaran Kandang Ayam di Jatipuro Karanganyar

Terkait hal tersebut, Sekretaris Desa Sambirejo Mujimin, menyebutnya sebagai hal wajar dari sebuah aspirasi masyarakat.

Halaman:

Tags

Terkini

PMI DIY Kirim Tim Layanan Kesehatan ke Aceh Tamiang

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:55 WIB