semarang

Situs Purbakala Candi Tugu di Tugurejo Semarang Barat, ada duplikat Candi Gedongsongo karya RT Dulkamid Djayaprana

Jumat, 1 November 2024 | 18:00 WIB
Duplikat Candi Gedongsongo dan Candi Tugu (MERAPI-AMAT SUKANDAR)

HARIAN MERAPI - Di puncak sebuah bukit Kelurahan Tugurejo Kecamatan Tugu, Kota Semarang, ada sebuah Situs Purbakala Candi Tugu.

Kira-kira 5 meter di sebelah timur candi Tugu ini, ada sebuah bangunan candi baru bercirikan agama Hindu berukuran panjang 12 m x lebar 10,5 meter dan tinggi 14 meter.

Sekilas, candi yang dibuat dari batu andesit ini seperti sebuah candi peninggalan purbakala.

Baca Juga: Tingkatkan Daya Saing, BRI Peduli Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Halal UMKM dari Berbagai Daerah

Namun sebenarnya candi yang tampak megah ini adalah duplikat dari salah satu candi di kompleks percandian situs purbakala Candi Gedongsongo di kaki Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang.

Salah satu candi yang ditiru itu ukuran aslinya hanyalah 4 meter x 4 meter dan tinggi 7 meter. Candi yang satu ini ditiru karena bentuk dan kondisinya relatif masih sempurna dibandingkan delapan candi lainnya.

Bangunan peninggalan purbakala yang asli di situs purbakala Candi Tugu ini adalah sebuah Tugu yang bentuknya seperti stupa ramping setinggi kira-kira 3,5 meter dengan umpaknya. Tugu peninggalan kuna ini dibuat dari batu berwarna kuning keputihan.

Candi Tugu ini menurut sejarahnya, pada jaman dahulu merupakan batas wilayah Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Pajajaran.

Baca Juga: Peringatan Bulan Bahasa MAN 1 Sleman ada lomba literasi, berikut jenis dan data juara lombanya

Di bawah tugu ini ada empat buah prasasti yang dibuat pada zaman penjajahan Belanda. Ke empat prasasti tersebut maknanya sama.

Dua buah prasasti berbahasa Belanda, dan dua prasasti lainnya dengan bahasa dan huruf Jawa yang dipasang di empat sisi umpak tugu .

Makna prasasti tersebut adalah tugu purbakala ini dipugar atau dimuliakan pada tahun 1938 oleh Dinas Purbakala (kala itu) dengan partisipasi dan dukungan biaya dari kas desa Tugurejo.

Tulisan berbahasa Belanda dalam prasasti itu, Wederopgericht door den Oudheidkundigen Dienst in 1938 , dan Wederopgericht op kosten van dessa Toegoeredjo.  Pemugaran Candi Tugu tersebut kala itu atas saran seorang ahli sejarah bangsa Belanda, J. Knebel.

Baca Juga: 7 Penemu Objek Diduga Cagar Budaya di DIY dan Jateng Terima Kompensasi dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X

Candi tiruan atau duplikat dari salah satu candi Gedongsongo yang berada di Situs Candi
Tugurejo ini dibuat oleh seniman pahat batu R.T. Dulkamid Djayaprana dari Sanggar Seni Pahat Batu Sanjaya , Muntilan, Magelang, pada tahun 1984 - 1985.

Halaman:

Tags

Terkini