HARIAN MERAPI - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengajak masyarakat untuk melakukan deteksi dini kanker.
Jangan sampai karena malu bertanya lantas menjadi terlambat periksa ke dokter.
Hal tersebut diingatkan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Eva Susanti saat ditemui di Jakarta, Minggu.
Baca Juga: Dugaan Kasus Pelecehan Seksual, Polda Metro Jaya Panggil Rektor Universitas Pancasila
mengatakan Kemenkes melibatkan berbagai elemen di masyarakat dalam menyosialisasikan ajakan mendeteksi dini kanker.
"Kami selalu melakukan edukasi, kami mengajak LSM (lembaga swadaya masyarakat), tokoh masyarakat, tokoh agama, lintas kementerian untuk sama-sama memberikan edukasi mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan screening (deteksi kesehatan) karena kami menyiapkan peralatan dan sumber daya manusianya," kata Eva.
Di samping itu, pihaknya juga melakukan sejumlah upaya lain dalam mensosialisasikan kegiatan deteksi dini kepada masyarakat di antaranya dengan menggunakan berbagai platform media sosial hingga melakukan sosialisasi langsung dari rumah ke rumah.
Ajakan kepada masyarakat, kata Eva, juga dilakukan bersama dengan upaya peningkatan kualitas layanan dan fasilitas kesehatan di penjuru wilayah Indonesia secara merata.
"Kita semuanya tidak ada lagi perbedaan antara daerah terluar, terjauh, terpencil semua fasilitasnya kami lengkapi. Jadi sarana prasarananya untuk orang yang berobat di Aceh kemudian berobat di Papua dan Jakarta diharapkan semuanya sudah sama," ujar Eva.
Menurut dia, kesadaran masyarakat untuk melakukan kegiatan deteksi dini kanker masih rendah oleh karena itu pihaknya senantiasa menghimbau masyarakat melakukan deteksi dini setidaknya satu kali dalam setahun.
Baca Juga: Pakai Jersey Bercorak Semangka, Ribuan Pelari Ikuti Indonesia Run for Palestine
Pemerintah terus menggencarkan upaya mendorong kegiatan deteksi dini segala jenis kanker. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah dengan melengkapi pusat kesehatan masyarakat dan rumah sakit dengan peralatan kesehatan yang canggih dan modern.
Misalnya, sejak 2022, pemerintah telah melengkapi 10 ribu puskesmas dengan alat USG guna penanganan kanker payudara.
Selanjutnya, pemerintah juga berupaya mengeliminasi kanker serviks dengan menyediakan imunisasi HPV dan HPV DNA Test.