Keputihan pada wanita belum tentu berarti kena kanker serviks, begini penjelasan dokter

photo author
- Rabu, 14 Februari 2024 | 12:00 WIB
Petugas kesehatan bersiap menyuntikkan vaksin Human Papilloma Virus (HPV) kepada siswi sekolah dasar dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional 2023 di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (16/11/2023).  (ANTARA FOTO/Hreeloita Dharma Shanti)
Petugas kesehatan bersiap menyuntikkan vaksin Human Papilloma Virus (HPV) kepada siswi sekolah dasar dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional 2023 di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (16/11/2023). (ANTARA FOTO/Hreeloita Dharma Shanti)



HARIAN MERAPI - Masalah keputihan bagi kaum perempuan acap menimbulkan masalah.


Padahal gejala keputihan belum tentu berarti kena kanker serviks, sehingga tak perlu cemas.


Hal tersebut diungkap dokter dari RS Persahabatan dr. Anindhita, Sp.OG(K)-Onk dalam acara “Cegah Kanker Serviks dengan Vaksinasi HPV” yang disiarkan oleh Kementerian Kesehatan di Jakarta, Selasa.

Baca Juga: Asah Talenta Esports Indonesia, Tri Gelar H3RO Masterclass: Level Up di Yogya


"Iya, jadi ini gejalanya biasanya memang ada keputihan ya. Keputihan berulang gitu ya. Rasanya mungkin ada gatal, ada bau. Tapi tidak semua gejala ini arahnya ke arah kanker," ujar Anindhita .

Ia mengungkapkan hal itu sebagai respon dari pertanyaan mengenai gejala-gejala kanker serviks. Apabila terdapat tanda seperti itu, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter, untuk mengetahui apakah gejala itu disebabkan oleh infeksi atau hal lain.

Dalam kesempatan tersebut, dia menjelaskan, bahwa kanker serviks adalah kanker yang menyerang bagian serviks, yaitu bagian rahim yang menonjol ke permukaan vagina. Sejumlah orang yang berisiko terkena kanker tersebut adalah orang yang pernah melakukan hubungan seksual saat masih muda, misalnya di bawah 17 tahun, orang yang sering bergonta-ganti pasangan, serta yang sering merokok.

Baca Juga: Turis Asing yang Berkunjung ke Bali Dipungut Rp150 Ribu Per Orang, Ini Alasannya

"Biasanya ini pasien yang dicurigai kanker serviks datang ke dokter dengan keluhan biasanya perdarahan," katanya.

Dia menjelaskan, keluhan-keluhan tersebut seperti pendarahan setelah hubungan seksual, atau menstruasi yang tidak selesai-selesai. Bahkan yang sudah menopause, yaitu perempuan berusia 50 tahunan yang tidak menstruasi lagi, bisa tiba-tiba berdarah lagi.

 

Selain itu, ujarnya, keluhan yang selanjutnya adalah keputihan dengan durasi yang lama.

Dia menjelaskan, pada kanker serviks stadium tinggi, ada keluhan lain, seperti nyeri di daerah panggul.

"Karena biasanya kanker-nya sudah besar, jadi menekan ke area-area di sekitar serviks sampai ke area panggul," dia menjelaskan.

Baca Juga: Sejumlah Budayawan dan Seniman Hadiri Tirakatan Dadakan di Kediaman Mahfud MD di Sleman

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X