HARIAN MERAPI - Sebanyak lima embung dibangun di sejumlah wilayah Kabupaten Gunungkidul sebagai implementasi teknologi panen hujan yang diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul Rismiyadi mengatakan, embung yang selesai dibangun akhir tahun ini ada lima titik.
Lima titik pembangunan embung adalah Kalurahan Katongan, Nglipar; Gari dan Wareng di Kapanewon Wonosari. Kemudian di Kalurahan Kepek, Saptosari dan Girisekar, Kapanewon Panggang.
Baca Juga: Biden minta Israel bedakan Hamas dengan warga sipil di Gaza
"Nilai pembangunan embung di setiap titik sebesar Rp 115 juta," katanya, Jumat (8/12/2023).
Pembangunan embung tersebut merupakan program dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian.
Pembangunan embung tersebut dengan sistem swakelola melibatkan kelompok tani penerima manfaat di wilayah sekitar.
Embung dengan luas 20 x 15 meter dengan kedalaman sekitar tiga meter ditarget selesai akhir tahun ini.
Baca Juga: Ade Armando bikin gaduh soal politik dinasti di Jogja, begini tanggapan cucu Sri Sultan HB X
Setelah pengerukan selesai dipasang lapisan geomembran oleh tim dari Kementerian Pertanian.
"Pada dasar embung ada lapisan geomembrane sehingga air tidak terserap ke dalam tanah,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris DPP Kabupaten Gunungkidul Raharjo Yuwono menambahkan, terbanyak lahan di Kabupaten Gunungkidul merupakan lahan tadah hujan.
Baca Juga: Dishub Boyolali Gratiskan Uji KIR Kendaraan Mulai 1 Januari 2024
Saat musim kemarau luas tanam menyusut dan terjadi pada musim tanam kedua dan ketiga. Pada musim kemarau petani memilih menanam palawija seperti jagung, kedelai dan lainnya dengan mempertimbangkan kebutuhan air.