Ade Armando bikin gaduh soal politik dinasti di Jogja, begini tanggapan cucu Sri Sultan HB X

photo author
- Jumat, 8 Desember 2023 | 11:00 WIB
 Raden Mas Gustilantika Marrel Suryokusumo (Merapi Samento Sihono)
Raden Mas Gustilantika Marrel Suryokusumo (Merapi Samento Sihono)


HARIAN MERAPI - Pernyataan Ade Armando yang menyebut Yogyakarta menerapkan politik dinasti mendapat tanggapan beragam dari berbagai elemen masyarakat di Yogyakarta.

Bahkan cucu Sri Sultan Hamengku Buwono X, Raden Mas Gustilantika Marrel Suryokusumo ikut merespons. Mas Marrel, sapaan akrabnya menyatakan sudut pandangnya atas kegaduhan yang dibuat Ade Armando.

Menurut Marrel, jika latar belakang Ade Armando ingin mengkritisi mahasiswa, seharusnya tidak perlu menyinggung keberadaan Yogyakarta yang secara konstitusi sudah dinyatakan sebagai daerah istimewa.

Baca Juga: Tim dosen Agroindustri UMBY gandeng petani milenial Sleman mengkaji prospek pengembangan kacang Bambara

Di mana Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai Gubernurnya dan KGPPA Paku Alam X sebagai Wakil Gubernur DIY. "Mahasiswa harusnya dirangkul. Kalau ingin mengkritisi mahasiswa silakan dialog," kata Mas Marrel.

Kendati demikian, Mas Marrel tidak mempersoalkan apakah pernyataan Ade Armando merupakan pesanan dari kubu partai politik tertentu. Kendati demikian, ia berpesan Yogyakarta jangan dibuat gaduh.

"Mau itu setingan atau enggak Yogya jangan dibuat gaduh. Yogya istimewa karena semua masyarakatnya dan sejarahnya," ucap mas Marrel.

Sementara terkait pernyataan Ade Armando tentang politik dinasti di Yogyakarta, Mas Marrel menegaskan bahwa masyarakat Yogyakarta yang menghendaki Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai Gubernur DIY.

Baca Juga: One Stop Shopping in Mall, Plaza Ambarrukmo Hadirkan Pasar Oleh-oleh di Lower Ground

Hal itu juga disahkan secara konstitusi. Ia menceritakan, tahun 2007 Ngarsa Dalem tidak bersedia lagi menjadi gubernur. Kemudian karena masyarakat menghendaki, akhirnya bersedia menjadi Gubernur 2007.

Mas Marrel memiliki sudut pandang Yogyakarta menjadi back stage para elite politik yang memiliki ambisi politik tertentu. Ia mengajak masyarakat Yogyakarta untuk tetap nyawiji agar tidak timbul perpecahan akibat dinamika politik.

Mas Marrel turut menyesalkan pernyataan Ade Armando yang menimbulkan kegaduhan di Yogyakarta. "Warga Yogya militan, kalau gak disikut, ya santai saja," pungkas Mas Marrel.*

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X