HARIAN MERAPI - Polemik video Ade Armando yang menyebut politik dinasti ada di Yogyakarta membuat warga melakukan aksi unjuk rasa di kantor DPW PSI DIY, Senin (4/11/2023).
Ade Armando juga meminta maaf dan mengunggahnya vidio di media sosial. Politisi PSI Ade Armando meminta maaf atas pernyataan di video sebelumnya yang menyinggung dan membuat kegaduhan di media sosial.
"Melalui video ini saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya mengenai video saya yang terakhir tentang politik dinasti telah menimbulkan ketersinggungan dan kegaduhan terutama di DIY," kata Ade.
Atas kejadian tersebut Ketua DPP PSI Aishah Gray melalui keterangan resminya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga Yogyakarta khususnya, dan seluruh warga Indonesia.
"Saya selaku ketua DPP PSI, beserta seluruh jajaran PSI DIY, meminta maaf atas kesalahpahaman yang timbul dari statement Ade Armando. Kami memiliki pendapat berbeda dengan Ade Armando. Kami menghormati Yogyakarta sebagai daerah istimewa, dan memahami bahwa status Istimewa ini adalah bagian yang fundamental dalam sejarah pendirian dan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Aishah Gray.
Baca Juga: Ade Armando minta mediasi, Kuasa Hukum Aremania : Kasus ini dilanjutkan
Menurutnya, apa yang disampaikan Ade Armando tidak mewakili suara Partai Solidaritas Indonesia. Ia berbicara sebagai seorang individu, seorang Warga Negara Indonesia yang memiliki hak untuk menyuarakan pendapatnya, termasuk kritik di dalamnya.
"Diskusi mengenai polemik ini harus kita lakukan secara konstruktif dengan kepala dingin di ruang terbuka. Sekali lagi kami tegaskan bahwa pernyataan Ade Armando tidak mewakili suara Partai Solidaritas Indonesia," tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Partai Solidaritas Indonesia terbuka untuk menerima kritik, dan diskusi yang membangun dalam rangka menjalankan demokrasi yang sehat dan politik yang riang gembira di Indonesia. *