solo

Sukoharjo Resmi Miliki 12 Gedung Sanggar Inklusi di Semua Kecamatan, Terakhir Diresmikan di Tawangsari

Senin, 27 November 2023 | 16:50 WIB
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat memimpin peresmian gedung Sanggar Inklusi Mutiara Hati di Dukuh Tegalrejo Desa Kateguhan Kecamatan Tawangsari. (Wahyu imam ibadi)

HARIAN MERAPI - Pemkab Sukoharjo resmi memiliki 12 gedung sanggar inklusi di semua kecamatan. Peresmian terakhir dilakukan di gedung Sanggar Inklusi Mutiara Hati di Kecamatan Tawangsari, Senin (27/11/2023).

Kepemilikan gedung menjadi jaminan penuh pendidikan dan tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus melalui sanggar inklusi di 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo.

Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat memimpin peresmian gedung Sanggar Inklusi Mutiara Hati di Dukuh Tegalrejo Desa Kateguhan Kecamatan Tawangsari mengatakan, penyandang disabilitas maupun Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), memiliki hak yang sama di masyarakat.

Baca Juga: Polsek Mergangsan Yogya Berhasil Amankan Pelaku Pencurian Sepeda Motor di Kos, Ini Kronologinya

Disabilitas bukan berarti menjadi hambatan untuk menjalani kehidupan. Penyandang disabilitas tidak berarti mereka tidak bisa melakukan apa-apa.

Mereka sama seperti yang lain, hanya saja memiliki cara yang berbeda dalam melakukan suatu aktivitas yang tidak dapat mereka lakukan karena keterbatasannya.

"Sehingga kita harus memahami para penyandang disabilitas sebagai dukungan bagi mereka untuk berkembang dan terlibat dalam kehidupan bermasyarakat serta memberikan hak yang sama sebagai warga negara," katanya.

Tidak jauh berbeda, memiliki anak berkebutuhan khusus bukan hal yang mudah bagi orang tua manapun. Perhatian orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang mereka.

Baca Juga: Nenek 80 Tahun Meninggal Tak Wajar di Paliyan Gunungkidul, Diduga Korban Pembunuhan, Ini Kronologi Penemuannya

Sehingga orang tua perlu belajar memahami dan mendampingi, agar mereka selalu percaya diri dalam menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari.

Hal ini karena anak berkebutuhan khusus mempunyai keterbatasan atau keluarbiasaan, baik fisik, mental-intelektual, sosial maupun emosional, yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya apabila dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia dengannya.

Tidak bisa dipungkiri bahwa, masih ada sebagian anak berkebutuhan khusus yang merasa rendah diri karena merasa berbeda dengan anak-anak lain.

Baca Juga: Pertunjukan Teater Mangiring pada Jagongan Wagen di PSBK Kembaran Tamantirto Bantul Kritisi Konsep Adat Istiadat Batak

Oleh karena itu, tugas orang tua dan para pendamping untuk selalu memotivasi dan membantu anak berkebutuhan khusus mencapai potensinya, sehingga mereka mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dan mampu menunjukkan kelebihan-kelebihan yang mereka miliki.

Halaman:

Tags

Terkini