HARIAN MERAPI - Masyarakat di Dusun Besole Kalurahan Poncosari Kapanewon Srandakan Kabupaten Bantul melalui Bank Sampah Amanah sukses memproduksi briket arang dari batok kelapa.
Selain mengurangi sampah sabut kelapa hasil produksi briket arang ini mampu menghemat penggunaan elpiji.
"Kelebihan briket arang ini pembakaran akan menghasilkan api biru seperti kompor gas. Selain itu bisa menghemat biaya karena briket arang menghasilkan pembakaran lebih lama," ujar Warsinah, Bendahara Bank Sampah Amanah Dusun Besole Kalurahan Poncosari Kapanewon Srandakan Kabupaten Bantul kepada para wartawan, Selasa (7/11/2023).
Baca Juga: Keren, Siswa SMKN 1 Pudong Bantul Pasang Alat Peringatan Banjir di Sekitar Sungai Oya
Sebelum memproduksi briket arang dari batok kepala sekitar sepekan ini sebelumnya Bank Sampah Amanah hanya mengelola sampah dari masyarakat.
Namun melihat banyaknya limbah atau sampah batok kelapa maka pengurus Bank Sampah berusaha untuk memanfaatkan menjadi briket arang.
Bahkan usahakan tersebut mendapatkan dukungan penuh dari sebuah CSR perusahaan BUMN dengan memberikan bantuan sejumlah alat produksi briket arang batok kelapa.
Selain memanfaatkan batok kelapa, Bank Sampah Amanah juga menggunakan bahan baku kulit kacang koro untuk memproduksi briket arang.
Baca Juga: Cukup Bayar Rp 10 Ribu, Pengunjung Dapat Menikmati Wisata Air Perahu Kano di Jalan Samas Bantul
Untuk membuat briket arang, bahan baku batok kelapa maupun kulit kacang koro yang sudah kering dimasukkan ke mesin oven.
Setelah itu dilakukan pembakaran sampai suhu mencapai 600 derajat celcius dan menjadi arang berwarna hitam tanpa adanya abu.
Selanjutnya arang digiling hingga menjadi serbuk lalu dicetak menggunakan alat pres.
"Agar menjadi balok dan tidak pecah kami tambahkan lem dari kanji. Kemudian briket arang yang sudah jadi dijemur sampai kering dan sudah bisa digunakan," imbuh Warsinah.
Baca Juga: Begini Keseruan Kontes Kambing Peranakan Etawa Ras Kaligesing Kulon Progo
Untuk hasil produksi briket arang dari Bank Sampah Amanah dijual seharga Rp 16 ribu sampai Rp 20 ribu per kg.