yogyakarta

Pasar Pingit Yogyakarta Sepi Pengunjung, Pedagang Ikan Hias Sebut Ada Pengaruh Online Shop

Kamis, 2 November 2023 | 08:00 WIB
Kios-kios pedagang ikan hias di Pasar Pingit Yogyakarta. (FOTO: WAHYU TURI K)

 

HARIAN MERAPI - Pedagang di Pasar Pingit Kota Yogyakarta mengeluhkan sepinya pembeli dalam kurun empat tahun terakhir pascapemerintah merenovasi pasar tersebut. Mereka menduga sepinya pasar karena perubahan penataan kios di mana pedagang ikan hias yang sekarang ada di bagian depan dan menutup aktivitas perdagangan kebutuhan pokok.

Salah satu pedagang ikan hias, Eddy mengatakan Pasar Pingit yang sekarang ini sepi memang benar adanya. Namun menurutnya penyebab itu datang dari perkembangan teknologi digital yang memudahkan orang untuk berbelanja dan memenuhi kebutuhannya melalui e-commerse dan marketplace.

“Kalau sepi semua merasakan. Pengaruhnya mungkin karena jualan online. Bukan karena penataan, nggak bisa kalau disalahkan ke situ. Jumlah pedagang ikan hias hanya 11 kios,” katanya, Rabu (1/11/2023).

Baca Juga: 1.088 Warga Kota Yogyakarta Terinfeksi TBC, 60 Persen Pasien adalah Usia Produktif

Soal penataan lapak di Pasar Pingit, Eddy mengatakan bahwa sebelumnya pemerintah sudah mensosialisasikan desain Pasar Pingit setelah direnovasi. Dan itu disetujui oleh para pedagang.

Dengan kondisi yang sedemikian rupa, menurutnya para pedagang harus mengikuti perkembangan zaman serta memanfaatkan internet dan marketplace untuk menawarkan barang dan jasa.

“Kalau kemampuan masyarakat masih rendah otomatis dagangan saya nggak berkembang. Apalagi saya jualannya hobi, bukan kebutuhan prioritas,” ujarnya. “Dulu dari Disperindag juga menawarkan pelatihan e-commerse, tapi yang datang sedikit,” sambungnya.

Baca Juga: Seorang Oknum Pelajar di Gunungkidul Diamankan Polisi Karena Sebar Hoaks, Ini Isi Berita Bohongnya

Hal senada juga dikatakan Ketua Paguyuban Akkup Jaya, Joni Haryanto di mana pedagang luring kalah saing dengan pedagang yang merambah ke ranah daring. Ia tak menampik bahwa sekarang ini banyak dari masyarakat yang enggan datang langsung ke pasar tradisional. Menurutnya pedagang di pasar tradisional harus bisa berinovasi agar bisa bersaing secara ekonomi dengan pedagang online.

“Harapannya ya pasar ramai seperti dulu, ekonomi membaik. Kalau menyalahkan penataan yang di depan sini sama saja sepi,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, situasi Pasar Pingit yang sepi sampai mengakibatkan pedagang kesulitan membayar retribusi karena pendapatan harian yang tidak sebanding dengan modal. Menyoal itu, secara pribadi Joni mengaku tidak mengalami kesulitan yang sama dengan pedagang kebutuhan pokok.

“Kalau retribusi kan sudah jadi kewajiban. Asalkan kita mengisihkan uang harian masih bisa,” tandasnya. *

 

 

Halaman:

Tags

Terkini