jawa-tengah

Sukoharjo bertahan status siaga kebutuhan air bersih warga terdampak kekeringan sudah terpenuhi

Jumat, 6 Oktober 2023 | 20:20 WIB
Pemkab Sukoharjo mengirimkan bantuan air bersih kepada warga terdampak kekeringan. (Foto: Wahyu Imam Ibadi)



HARIAN MERAPI - Kabupaten Sukoharjo sampai bulan Oktober ini masih berstatus siaga kekeringan dampak musim kemarau.

Status tersebut kemungkinan tidak akan dinaikan karena kebutuhan air bersih warga di wilayah terdampak kekeringan masih bisa dipenuhi melalui pengiriman bantuan dari Pemkab Sukoharjo. Status justru akan diturunkan bersamaan musim hujan diperkirakan datang sekitar November-Desember mendatang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Jumat (6/10) mengatakan, BPBD Sukoharjo sudah mengeluarkan status siaga kekeringan sejak sekitar Juli lalu saat sudah ditemukan kejadian warga dibeberapa desa kekurangan air bersih akibat kekeringan terdampak musim kemarau.

Baca Juga: 30 wanita disekap oleh pemilik karaoke di Aru, ini perlindungan yang diberikan polisi

 

Cuaca panas ekstrem membuat warga terpaksa meminta bantuan air bersih kepada Pemkab Sukoharjo.

Status siaga kekeringan masih berlaku terhitung sejak bulan Agustus, September dan Oktober 2023 sekarang. Status siaga tetap diberlakukan meski kondisi jumlah warga kekurangan air bersih terus bertambah banyak dan wilayah kekeringan meluas.

"Sampai Oktober 2023 ini Kabupaten Sukoharjo masih status siaga kekeringan. Tidak kami naikan level statusnya meski jumlah warga kekurangan air bersih terus bertambah dan wilayah kekeringan meluas. Sebab kebutuhan air sudah dijamin dan dipenuhi Pemkab Sukoharjo setiap hari," ujarnya.

BPBD Sukoharjo juga memastikan tidak ada warga yang tidak bisa mengakses air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga setiap hari. Sebab bantuan air bersih selalu dikirim setiap hari oleh Pemkab Sukoharjo. Disisi lain, sumur warga dan fasilitas program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) kondisinya juga tidak kering total. Artinya masih ada air walaupun harus diambil dalam rentang waktu dua atau tiga hari.

Baca Juga: Dituduh memeras Mentan Syahrul Yasin Limpo, ini bantahan Ketua KPK Firli Bahuri

"Sumur warga dan Pamsimas masih ada air yang bisa diambil dalam dua atau tiga hari. Jadi total kering total. Stok itu menjadi tambahan pemenuhan warga selain mendapatkan bantuan air bersih dari Pemkab Sukoharjo," lanjutnya.

BPBD Sukoharjo pada awal Oktober ini juga sudah menerima informasi dari BMKG terkait kondisi perkembangan cuaca. Diperkirakan hujan akan turun pada periode November-Desember mendatang. Musim hujan yang segera datang tersebut diperkirakan akan berpengaruh pada penurunan status di Kabupaten Sukoharjo.

"Informasi dari BMKG secara resmi sudah diterima BPBD pada intinya Oktober ini masih kemarau panas ekstrem. Musim hujan diperkirakan pada November-Desember mendatang. Sedangkan fenomena alam El Nino sendiri diperkirakan sampai awal tahun 2024 mendatang," lanjutnya.

BPBD Sukoharjo akan memantau secara penuh semua wilayah rawan kekeringan pada Oktober ini. Sebab selama satu bulan kedepan diperkirakan ada penambahan jumlah warga kekurangan air bersih dan wilayah kekeringan.

"Oktober ini masih cuaca panas dan kami pantau terus wilayah rawan kekeringan. Kami pastikan warga dapat bantuan air bersih," lanjutnya.

Halaman:

Tags

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB