Pemkab Sukoharjo sudah salurkan 1.596.000 liter air bersih, untuk warga yang alami kekeringan

photo author
- Senin, 2 Oktober 2023 | 18:25 WIB
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat mengirim bantuan air bersih ke warga terdampak kekeringan di Kecamatan Tawangsari. ( Wahyu Imam Ibadi)
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat mengirim bantuan air bersih ke warga terdampak kekeringan di Kecamatan Tawangsari. ( Wahyu Imam Ibadi)

HARIAN MERAPI - Pemkab Sukoharjo sudah menyalurkan bantuan total sebanyak 1.596.000 liter air bersih untuk warga terdampak kekeringan di wilayah Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu. Air bersih masih akan terus dikirim mengingat kondisi cuaca panas ekstrem.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Senin (2/10/2023) mengatakan, perkembangan data bantuan air bersih sekarang total mencapai 342 tangki sudah dikirim ke sejumlah desa di tiga kecamatan terdampak kekeringan pada musim kemarau. Secara keseluruhan bantuan air bersih yang sudah terdistribusikan ke warga mencapai 1.596.000 liter.

"Jumlah bantuan air bersih sampai September 2023 ada 253 tangki. Pada September lalu ada pengiriman bantuan air bersih sebanyak 89 tangki dan total keseluruhan sampai 2 Oktober 2023 ini mencapai 342 tangki air bersih atau 1.596.000 liter," ujarnya.

Baca Juga: Enam ayat Al-Qu'ran tentang motivasi hidup bahagia, diantaranya bertawakkal kepada Allah SWT

BPBD Sukoharjo selaku organisasi perangkat daerah (OPD) yang ditunjuk mengurusi distribusi air bersih di wilayah kekeringan memastikan bantuan sudah diterima warga. Sebab truk tangki yang membawa bantuan langsung menyasar mendatangi rumah warga atau tempat penampungan air bersih.

Bantuan air bersih masih akan terus dikirim Pemkab Sukoharjo untuk warga terdampak kekeringan. BPBD Sukoharjo memastikan hal tersebut mengingat pada Oktober ini diperkirakan masih terjadi cuaca panas ekstrem.

"Jumlah bantuan air bersih itu masih bisa bertambah karena pada Oktober ini masih ada pengiriman ke warga di wilayah kekeringan. Sebulan kedepan diperkirakan masih panas ekstrem dan berdampak pada kondisi sumur warga kering dan kekurangan air bersih," lanjutnya.

Baca Juga: PSS Sleman Sudah Jatuh Tertimpa Sanksi dari Komdis PSSI, Ternyata Terkait Kasus Ini

BPBD Sukoharjo meminta kepada warga di wilayah terdampak kekeringan untuk segera melapor secara berjenjang mulai dari tingkat desa dan kecamatan. Selanjutnya diteruskan ke Pemkab Sukoharjo dengan meminta bantuan air bersih.

"Data angka warga harus jelas. Termasuk itu anak-anak dan lanjut usia dihitung berapa yang terdampak kekeringan dan kekurangan air bersih. Selanjutnya dilakukan pengiriman bantuan air bersih ke sana agar semua kebutuhan warga terpenuhi," lanjutnya.

BPBD Sukoharjo mencatat pada Minggu (17/9) ada 12 desa di 3 kecamatan terdampak kekeringan dengan jumlah warga kekurangan air bersih sebanyak 2.194 KK atau 8.002 jiwa. Sedangkan terhitung Senin (18/9) ada tambahan satu desa lagi terdampak kekeringan yang mengakibatkan warga kekurangan air bersih.

Satu desa tersebut yakni Desa Kedungjambal Kecamatan Tawangsari dengan jumlah warga terdampak 85 KK atau 320 jiwa. Laporan tersebut sekaligus menambah jumlah desa terdampak kekeringan di wilayah Kabupaten Sukoharjo menjadi 13 desa. Sedangkan jumlah warga kekurangan air bersih bertambah menjadi 2.279 KK atau 8.322 jiwa.

Baca Juga: Pelajar Pelaku Tawuran di Dekat Plaza Ambarrukmo Diamankan Polsek Depok Barat

Perkembangan data per 27 September 2023 diketahui ada penambahan lagi total menjadi 40 dukuh di 16 desa di 3 kecamatan kekeringan. Total ada ada 2.838 KK atau 10.327 jiwa akibat panas ekstrem mengalami kekurangan air bersih.

"Jumlah desa dan warga terus meningkat. Sedangkan kecamatannya sama yakni di tiga kecamatan di Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu," lanjutnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X