Wilayah kekeringan meluas dan jumlah warga kekurangan air bersih meningkat. Hal tersebut terjadi dampak musim kemarau dimana cuaca panas sangat ekstrem. Perkembangan data diketahui ada 2.838 kepala keluarga (KK) atau 10.327 jiwa di 40 dukuh di 16 desa di 3 kecamatan terdampak kekeringan.
Ariyanto mengatakan, sesuai perkiraan awal pada September ini akan terjadi peningkatan jumlah warga kekurangan air bersih dampak cuaca panas ekstrem bersamaan dengan puncak kedua kemarau fenomena alam El Nino. Suhu udara tinggi juga berpengaruh besar pada semakin meluasnya wilayah kekeringan.
Cuaca panas pada musim kemarau kali ini yang berdampak pada kondisi warga kekurangan air bersih sudah terjadi pada Juli lalu. Jumlah warga kekurangan air bersih dan wilayah terdampak kekeringan terus meningkat pada Agustus bersamaan puncak pertama kemarau fenomena alam El Nino.
"Sejak awal sudah diperkirakan pada September ada peningkatan jumlah warga kekurangan air bersih dan wilayah kekeringan meluas karena bulan ini merupakan puncak kedua fenomena alam El Nino dimana cuaca panas ekstrem dan membuat sumber air capat mengering seperti sumur warga kering," lanjutnya.
BPBD Sukoharjo mencatat pada Minggu (17/9) ada 12 desa di 3 kecamatan terdampak kekeringan dengan jumlah warga kekurangan air bersih sebanyak 2.194 KK atau 8.002 jiwa. Sedangkan terhitung Senin (18/9) ada tambahan satu desa lagi terdampak kekeringan yang mengakibatkan warga kekurangan air bersih. Satu desa tersebut yakni Desa Kedungjambal Kecamatan Tawangsari dengan jumlah warga terdampak 85 KK atau 320 jiwa.
Laporan tersebut sekaligus menambah jumlah desa terdampak kekeringan di wilayah Kabupaten Sukoharjo menjadi 13 desa. Sedangkan jumlah warga kekurangan air bersih bertambah menjadi 2.279 KK atau 8.322 jiwa.
Perkembangan data per 27 September 2023 diketahui ada penambahan lagi total menjadi 40 dukuh di 16 desa di 3 kecamatan kekeringan. Total ada ada 2.838 KK atau 10.327 jiwa akibat panas ekstrem mengalami kekurangan air bersih.
"Jumlah desa dan warga terus meningkat. Sedangkan kecamatannya sama yakni di tiga kecamatan di Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu," lanjutnya.
Baca Juga: Tempati Bangunan Bersejarah, BTPN Syariah Yogyakarta Relokasi Kantor Baru
Sebanyak 16 desa di 3 kecamatan terdampak kekeringan sesuai data BPBD Sukoharjo diketahui di Kecamatan Bulu meliputi Desa Kamal, Desa Kunden, Desa Ngasinan dan Desa Kedungsono, di Kecamatan Tawangsari meliputi Desa Watubonang, Desa Lorog, Desa Kedungjambal, Desa Pundungrejo.
Sedangkan di Kecamatan Weru meliputi Desa Alasombo, Desa Jatingarang, Desa Weru, Desa Tawang, Desa Karangmojo, Desa Karanganyar, Desa Karangwuni dan Desa Karakan.
BPBD Sukoharjo memastikan warga di 16 desa terdampak kekeringan tersebut semuanya sudah mendapat bantuan air bersih. Pengiriman bantuan air bersih dilakukan secara bergantian sesuai jadwal dan kesiapan armada.
Baca Juga: Kolaborasi Dalang Cilik Memesona di Pagelaran Wayang Sawega