diy

Mulai anakan hingga dewasa mudah dipasarkan, jenis entog unggul berikut ini layak dikembangkan

Senin, 25 September 2023 | 15:30 WIB
Rangkaian kegiatan pelatihan budidaya entog di Kelompok Ternak Entog Lorejo, Moyudan, Sleman. (Dok.UMBY)

HARIAN MERAPI - Ternak entog mempunyai beberapa keunggulan, misalnya lebih tahan terhadap penyakit dan kandangnya dapat dibuat cukup sederhana.

Ditambah lagi, pakan entog dapat memanfaatkan berbagai bahan limbah sayuran, tanaman gulma air dan satwa yang mudah diperoleh di sawah seperti keong.

Hal tersebut dijelaskan dosen Prodi Peternakan Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), Dr Ir Sri Hartati Candra Dewi MSi saat memberikan pelatihan budidaya entog di Kelompok Ternak Entog ‘Lorejo’ di Sumberarum, Moyudan, Sleman, baru-baru ini.

Baca Juga: Tak ada pasar malam, banyak warga tak tahu tradisi Sekaten Keraton Yogyakarta 2023 sudah mulai

Adapun jenis tanaman gulma air yang dapat dijadikan pakan entog, lanjut Candra Dewi, antara lain enceng gondok, azzolla dan kiyambang.

“Pemberian pakan bisa wujud tanaman gulma air, sebab entog merupakan ternak unggas yang mempunyai kemampuan mencerna serat paling baik dibanding ternak lainnya,” terang Candra.

Diharapkan Candra, dengan pemberian pakan berbasis tanaman gulma air akan dapat meningkatkan pendapatan peternak, karena bisa mengurangi biaya pembelian pakan.

Ditambahkan, pelatihan budidaya entog tersebut diinisiasi tim Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) UMBY dengan ketuanya, ia sendiri.

Baca Juga: 7.000 Hektar Tanaman Padi Terancam Mati Saat Dam Colo Sukoharjo Ditutup, Ini Alasannya

Adapun anggotanya terdiri dari Ir Niken Astuti MP, Ir FX Suwarta MP dan Ir Lukman Amin MP.

Sementara itu Ir FX Suwarta menerangkan, selain tanaman gulma air, pakan alternatif lain untuk entog, misalnya sisa sayuran dari pasar/dapur, batang pisang dan daun pepaya.

“Bahan pakan tersebut pada prinsipnya dapat dibuat tepung atau hanya dicacah, agar ukurannya menjadi kecil dan ditambahkan dalam pakan konsentrat,” urainya.

Campuran pakan untuk entog, sebut Suwarto, bisa pula menerapkan nasi kering 30 persen, bekatul 20 persen, onggok 15 persen, limbah ikan 5 persen, sedikit konsentrat pabrikan dan gulma air 30 persen.

Baca Juga: Nekat Beroperasi di Sumbu Filosofi Yogyakarta, Skuter Listrik Malioboro Dirazia Petugas Gabungan

Halaman:

Tags

Terkini

PMI DIY Kirim Tim Layanan Kesehatan ke Aceh Tamiang

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:55 WIB