Pakar UGM Beberkan Tips Memilih Hewan Kurban yang Sehat

photo author
- Rabu, 14 Juni 2023 | 09:30 WIB
Pasar hewan Siyono, Gunungkidul. Persediaan hewan kurban untuk Idul Adha melimpah. ( Bambang Purwanto)
Pasar hewan Siyono, Gunungkidul. Persediaan hewan kurban untuk Idul Adha melimpah. ( Bambang Purwanto)

 

HARIAN MERAPI - Dosen Fakultas Peternakan UGM Nanung Danar Dono, Ph.D., membagikan tips memilih hewan kurban saat Hari Raya Idul Adha 2023.

Menurutnya, hewan ternak untuk kurban hendaknya dipilih ternak yang sehat sempurna, dengan ciri kuat berdiri, tidak lemah, nafsu makan normal, tidak dalam keadaan sakit apalagi sakit yang menular, dan tidak nampak cacat fisik.

Menurutnya, tips untuk memilih hewan kurban dengan mengamati kuku kaki nampak sehat dan utuh, gerakan saat berjalan normal, tidak pincang.

Baca Juga: Permintaan Sapi Bali untuk Hewan Kurban Makin Meningkat, Ini Beberapa Kelebihannya

“Jika hewan sakit, nampak dari nafsu makan hilang, malas berjalan, tubuh lemah,” kata Nanung dalam Pelatihan Penyembelihan Hewan Qurban di Auditorium Soepardjo Fakultas Peternakan UGM, Selasa (13/6/2023).

Pada saat akan membeli hewan kurban, Nanung berpesan sebaiknya hindari membeli hewan qurban yang dipelihara di tempat pembuangan sampah karena besar kemungkinan ternak tersebut mengkonsumsi limbah logam berat.

Selanjutnya satu hari sebelum proses penyembelihan, usahakan untuk mempuasakan ternak 12 jam sebelum disembelih agar ternak tidak beringas dan agresif sehingga penanganan jauh lebih mudah.

Baca Juga: Stok Hewan Kurban untuk Idul Adha di Gunungkidul Mencukupi, Tahun 2023 Tersedia 46.875 Ekor

“Pemuasaan juga akan mengurangi isi rumen (perut) serta menyempurnakan proses konversi serabut otot dan pembuluh darah menjadi daging,” ujarnya.

Namun yang tidak kalah lebih penting, imbuhnya, menyiapkan seluruh perlengkapan penyembelihan dengan kesiapan sarana dan prasarana penyembelihan dengan mengasah pisau setajam mungkin. Kemudian, proses penyembelihan dilakukan secara benar oleh jagal dengan memotong 3 saluran pada leher bagian depan yakni di bawah jakun, terdiri saluran nafas atau tenggorokan atau trakea, saluran makanan (kerongkongan/esofagus), dan pembuluh darah arteri karotis dan vena jugularis.

“Setelah itu, gantung ternak yg telah mati pada kedua kaki belakangnya. Pada proses pemotongan, jangan memotong-motong daging sambil merokok karena daging sangat peka terhadap bau, termasuk aroma tidak sedap asap rokok,” paparnya.

Baca Juga: Antisipasi PMK dan LSD, Polda Jateng pantau lalu lintas hewan kurban jelang Idul Adha

Yang tidak kalah lebih penting, pesannya, jangan pernah mencuci jeroan di sungai karena pada umumnya sungai di wilayah kota telah tercemar dengan bahan kimia, limbah rumah sakit, kuman-kuman penyakit seperti Escherichia coli dan Disentri.

“Usahakan juga tidak meletakkan daging di permukaan tanah karena kuman tumbuh 10.000-100.000 kuman per menit,” ungkapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: Humas UGM

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X