HARIAN MERAPI - Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) mendorong Komisi Pemilihan Umum untuk mengintegrasikan sistem informasi pencalonan dengan sistem informasi partai politik (SIPOL).
Koordinator Nasional JPPR Nurlia Dian Paramita mengatakan JPPR juga mendorong KPU RI untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada partai politik dalam memperbaiki dokumen persyaratan bakal calon yang diakibatkan oleh error atau terkendalanya Silon.
"Penggunaan Silon ini tidak diwajibkan berdasarkan UU 7 Tahun 2017 tentang Pemilu," kata Mita Dian Paramita, Rabu (17/5/2023).
Baca Juga: Muncul Bacaleg Cerdas Pindah Parpol, Belum Ada yang Mendaftar ke KPU Pati
Dia mengatakan JPPR juga mendorong KPU untuk memberikan akses Silon secara optimal, terbuka dan aksesibel.
Akses tersebut, terangnya, diberikan kepada Bawaslu dan pemantau pemilu yang diberikan hak untuk mengumpulkan informasi penyelenggara pemilu berdasarkan UU 7 Tahun 2017 tentang Pemilu atau hak pemantau pemilu.
"Akses ini guna memastikan apa yang disampaikan partai politik sesuai dengan komitmen mengawal kebutuhan calon pemilih generasi muda, keterwakilan perempuan dan kelompok rentan," kata dia.
Baca Juga: Once Mekel, Denny Cagur dan Marcell Siahaan jadi caleg PDI Perjuangan
Dia mengatakan JPPR juga mendorong adanya komitmen partai politik dalam mengawal keterpilihan kelompok perempuan minimal 30%, generasi muda, dan adanya caleg dari kelompok rentan yakni penyandang disabilitas dan masyarakat adat.
Dia menyampaikan dorongan dari JPPR itu didasarkan pantauan yang dilakukan pada tahapan pendaftaran persyaratan calon anggota DPR RI di KPU RI pada 13 – 14 Mei lalu.
Pemantauan ini, dikatakan menitikberatkan pada komitmen partai dalam mengusung kelompok perempuan, generasi muda, dan kelompok rentan.
Pada pantauan itu 10 dari 18 partai politik mendaftarkan bakal calonnya di penghujung waktu tahapan. JPPR pun melakukan wawancara dengan penghubung Partai (LO).
Baca Juga: Banyak Menteri Nyaleg, Begini Respons Tegas Jokowi
Dia mengemukakan hasil pantauan itu yakni ada beberapa partai yang tidak menyebutkan presentasi mengenai keterwakilan perempuan tapi mengaku paling tinggi dibanding partai lain.
Sedangkan keterwakilan generasi muda, dia mengatakan beberapa partai tidak menyebutkan persentasenya seperti Perindo, Demokrat, Gelora, dan PKN, namun memberikan informasi mengakomodir banyak generasi muda dalam pencalonannya.