HARIAN MERAPI - Wahana Keluarga Cerebral Palsy (WKCP) terus mengkampanyekan kepedulian terhadap hak-hak penyandang disabilitas kali ini di kawasan Malioboro, Minggu (7/5).
Ketua penyelenggara acara Ahmad Zafir, mengaku saat ini inklusivitas terhadap disabilitas masih belum terwujud di lapangan.
Masih banyak pihak yang sekadar menunjukkan kewajiban terhadap disabilitas tapi tidak terealisasi dengan baik.
Baca Juga: Oknum Guru SMK di Moyudan Sleman Lakukan Pencabulan terhadap Siswinya, Ini Kronologinya
Ia mencontohkan, sekolah hanya sekadar memenuhi kewajiban saja menerima siswa disabilitas.
Termasuk dengan perusahaan yang memilih membayar denda daripada mempekerjakan orang dengan disabilitas.
"Hal ini yang masih terjadi saat ini di masyarakat," kata Zafir.
Dengan demikian, disabilitas Cerebral Palsy terus bergerak menunjukkan capaian positif.
Baca Juga: Venue Bulu Tangkis SEA Games 2023 Belum Siap 100 Persen, PBSI Sebut Tidak Mengecewakan
Melalui WKCP Youth, para pemuda penyandang Cerebral Palsy berkarya, lulus pendidikan S1, S2, bahkan sampai menjadi dosen dan pengajar.
"Kami ingin menyampaikan bahwa teman-teman Cerebral Palsy bisa mandiri, berprestasi dan menginspirasi," jelasnya.
Zafir berharap stigma miring masyarakat pudar, melihat dari sudut pandang yang positif.
"Ini mengapa kemudian kami juga ke DPRD DIY, berharap agar Peraturan Daerah bisa dijalankan dengan lebih baik," katanya.