Di lokasi itu, ratusan penonton diajak untuk menyaksikan berbagai penampilan tari dari 8 sanggar dengan total penari sebanyak 150 orang.
Baca Juga: Kenalkan Tari Badui sedini mungkin, regenerasi kesenian religi ini diharapkan tak terhenti
Masing-masing yakni Sanggar Tari Mardhika, Sanggar Seni Swastika, NNA Dance Crew, CenilArt, Muwur Bruno, Sanggar Tari Larasati, Sanggar Tari Pragata, dan Sanggar Tari Tutwuri.
Kendati sempat diwarnai rintik hujan, para penonton berbagai kalangan tetap bertahan menyaksikan.
Kabid Kebudayaan Dyah Woro Setyaningsih mewakili Kepala Dindikbud Purworejo Wasit Diono, menyarakan apresiasi yang tinggi atas antusias pecinta tari dari berbagai sanggar dan masyarakat umum untuk turut memperingati Hari Tari Dunia.
Menurutnya, dua event yang digelar secara bersamaan tahun ini saling melengkapi sehingga masyarakat, termasuk pemudik, kian mengenal seni tari.
“Ini saling melengkapi dan kami malah membayangkan kalau bisa membuat event ini menjadi besar, di titik-titik sepanjang alun-alun ini kita kemas sedemikian rupa agar gaung tarinya saling menyambung,” ungkapnya.
“Bisa juga nanti tarian tradisonal ditampilkan serentak minimal di eks kawedanan, kalau misalnya kita bisa mencarikan support untuk 16 kecamatan ya jauh lebih bagus. Jadi gaung Hari tari bisa lebih meluas,” tandasnya.***