HARIAN MERAPI - Kisah pengalaman misteri Tupon menari bersama penari sintren di Bulak Kembang, Brebes.
Tiba-tiba ia dilempar seorang penonton. Ada apa sebenarnya?
Zaman dahulu tontonan tradisional menjadi hiburan yang digemari banyak orang, seperti wayang kulit, ketoprak, lengger.
Dan salah satu kesenian yang dikenal di daerah Pantura seperti Pekalongan, Pemalang, Tegal sampai di daerah Cirebon, adalah sintren.
Yang dikisahkan disini terjadi di daerah Brebes.
Adalah seorang pemuda bernama Tupon, yang punya kegemaran melihat tontonan tradisional.
Di mana ada pentas hiburan di sekitar wilayah desanya, ia pasti datang menyaksikan tontonan kegemarannya itu.
Suatu hari ia mendengar akan ada pentas kesenian sintren di desa Cijampang, kurang lebih tiga kilometer dari tempat tinggalnya.
Selepas Isya ia sudah berjalan kaki menyusuri jalan desa hingga sampai di Bulak Kembang perbatasan desa, telinganya mendengar sayup-sayup suara tetabuhan yang berarti acara sudah mulai.
Sampai di sebuah bulak atau tanah datar ia melihat cahaya remang-remang dan kumpulan banyak orang.
"Bener sintren sudah mulai menari," bisiknya gembira.
Tanpa pikir panjang Tupon langsung menerobos kerumunan orang dan bergabung dengan pemain sintren yang sedang menari.
Penarinya seorang perempuan muda yang lemah gemulai dengan gamelan mendayu-dayu.