Cegah stunting, Pemkab Sukoharjo andalkan Kampung KB

photo author
- Selasa, 4 April 2023 | 22:40 WIB
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat membuka kegiatan advokasi program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting.  (Wahyu Imam Ibadi)
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat membuka kegiatan advokasi program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting. (Wahyu Imam Ibadi)

HARIAN MERAPI - Pemkab Sukoharjo andalkan Kampung Keluarga Berencana (KB) di 167 desa dan kelurahan untuk membantu pencegahan stunting. Peran penting tersebut dilakukan dimulai dari tingkat keluarga.

Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan, program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana yang disingkat Bangga Kencana, merupakan salah satu program unggulan dari BKKBN.

"Bangga Kencana menjadikan keluarga sebagai sandaran pembangunan serta berfokus mewujudkan keluarga yang berkualitas," katanya, saat membuka kegiatan advokasi program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting di Auditorium Wijaya Utama Lantai 10 Pemkab Sukoharjo, Selasa (4/4/2023).

Baca Juga: Pemkab Bantul masuk 5 besar nominasi Penghargaan Tinarbuka, kok bisa? Berikut paparannya!

Menurutnya, salah satu program keluarga berencana dalam membangun keluarga berkualitas adalah upaya pengendalian penduduk dengan cara mengatur jarak kelahiran, melakukan pendewasan usia perkawinan dan penurunan angka kematian bayi, ibu hamil dan ibu melahirkan.

Saat ini, kata dia, masih terdapat stunting di masyarakat yang diakibatkan oleh kurangnya edukasi kepada Calon Pengantin (Catin), kurang terpenuhinya gizi ibu hamil, ibu menyusui dan balita.

Angka stunting Kabupaten Sukoharjo tahun 2022 menurut Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Balita Berbasis Masyarakat (e-PPBGM), berada di angka 8,1%. Perhatian Pemerintah Kabupaten Sukoharjo terhadap masalah percepatan penurunan stunting menjadi salah satu prioritas.

Baca Juga: Promedia Teknologi Indonesia laksanakan program CSR kepada 1000 anak yatim piatu di 14 Daerah di Jabar

Pasalnya stunting merupakan ancaman terhadap kualitas sumber daya manusia, sehingga dengan kata lain Kabupaten Sukoharjo masih mempunyai pekerjaan rumah dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Menyikapi hal diatas, maka Kampung KB yang sudah terbentuk di 167 desa/kelurahan di Kabupaten Sukoharjo menjadi strategis dalam membangun keluarga berkualitas, yang didalamnya terdapat upaya mencegah stunting melalui sosialisasi nikah dini, pemenuhan gizi ibu hamil, ibu menyusui dan balita.

Kampung KB merupakan konsep percepatan pembangunan keluarga yang terintegrasi dan komprehensif dengan menggunakan pendekatan pemberdayaan individu, keluarga, dan masyarakat.

Fokus Kampung KB adalah peningkatan akses pelayanan kesehatan termasuk KB dan kesehatan reproduksi melalui program kesehatan berbasis masyarakat.

Baca Juga: Pengendalian harga pangan berhasil, inflasi tetap terkendali pada Ramadhan

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Sukoharjo, Proboningsih Dwidanarti mengatakan, Kampung KB sudah terbentuk di 167 desa dan kelurahan di 12 kecamatan.

Keberadaan Kampung KB sangat penting dalam membantu menjalankan program pemerintah terkait KB. Selain itu, peran strategis lainnya yakni membantu mencegah stunting.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X